Langsung ke konten utama

Arema FC Bantai PSBS Biak dengan Skor Gol 4-1




MENJUAL HARAPAN - Arema FC membuka musim BRI Liga 1 2025/2026 atau BRI Super League dengan kemenangan telak 4-1 atas PSBS Biak di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Pertandingan yang digelar Senin sore (11/8/2025) ini menjadi penanda kebangkitan yang memiliki julukan Singo Edan di bawah pelatih baru, Marcos Santos, sekaligus kado ulang tahun ke-38 klub.

Gol Pembuka yang Menyulut Semangat

Gol pertama Arema tercipta dari titik putih setelah pelanggaran terhadap Luiz Gustavo. Dalberto yang menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan tenang, membuka keunggulan dan membakar semangat Aremania yang hadir di stadion.

Striker asal Brasil, Dalberto Luan, tampil sebagai bintang utama dengan mencetak hattrick di menit ke-17 (penalti), 68, dan 80. Ketajamannya di kotak penalti menjadi mimpi buruk bagi lini belakang PSBS Biak. Ia menunjukkan insting predator yang tajam dan pergerakan tanpa bola yang sulit dibaca lawan.

Dominasi Tuan Rumah di Babak Kedua

Setelah unggul 1-0 di babak pertama, Arema FC tampil lebih agresif di paruh kedua. Valdeci Moreira menggandakan keunggulan di menit ke-62 lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Gol ini menjadi momentum kebangkitan total Singo Edan.

Dalberto kembali mencetak gol di menit ke-68 dan 80, menyempurnakan hattrick-nya. Kombinasi umpan satu-dua dan penetrasi cepat membuat pertahanan PSBS Biak kewalahan. Ini adalah hattrick pertama Dalberto di Liga Indonesia, dan ia langsung mencuri perhatian publik sepak bola nasional.

PSBS Biak Gagal Menahan Gempuran

Meski mencoba bangkit, PSBS Biak yang dijuluki "Badai Pasifik" kesulitan menembus pertahanan Arema. Pelatih Divaldo Alves tampak frustrasi karena skema serangan balik mereka tak berjalan efektif. Tendangan Heri Susanto yang membentur mistar menjadi satu-satunya ancaman serius sebelum gol hiburan.

PSBS Biak akhirnya mencetak gol balasan di menit ke-90+7 melalui penalti Claudio Lucas Morais Ferreira do Santos. Meski telat, gol ini menjadi pengingat bahwa mereka masih punya daya juang, meski harus memperbaiki koordinasi lini belakang.

Kado Ulang Tahun yang Sempurna

Pelatih Arema, Marcos Santos, patut diapresiasi atas racikan taktiknya. Ia mengubah pola permainan dari pra-musim yang stagnan menjadi lebih dinamis dan agresif. Kombinasi pressing tinggi dan transisi cepat membuat Arema tampil beda dan lebih kompak.

Kemenangan ini menjadi hadiah manis bagi Aremania yang merayakan ulang tahun ke-38 klub. Dukungan suporter yang sempat menurun pasca tragedi 2022 mulai kembali, meski stadion belum sepenuhnya penuh. Momen ini menjadi titik balik pemulihan psikologis klub dan komunitas.

Catatan untuk Pekan Berikutnya

Arema FC mencatat penguasaan bola 58%, 12 tembakan ke gawang, dan 6 peluang emas. Sementara PSBS Biak hanya mampu menciptakan 3 tembakan tepat sasaran. Statistik ini menunjukkan betapa dominannya Arema sepanjang laga.

Dengan kemenangan ini, Arema FC memuncaki klasemen sementara di urutan ke-2, dan mengirim sinyal kuat kepada pesaingnya. Sementara PSBS Biak harus segera berbenah jika ingin bertahan di kasta tertinggi. Laga ini bukan sekadar pembuka musim, tapi juga pembuka harapan baru bagi Singo Edan. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...