Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label pangan

Ada Apa dengan Makanan Bergizi Gratis, Menelan Korban Keracunan

Foto hasil tangkapan layar dari  kompas.com Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf, atas masih terjadinya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di banyak daerah.  (lihat: kompas.com )   MENJUAL HARAPAN - Penyebab umum keracunan makanan, atau foodborne illeness, biasayanya disebabkan oleh bakteri (seperti Salmonella, E. coli) , virus, atau parasit yang mencemari makanan. Kontaminasi bisa terjadi di berbagai tahapan, yaitu 1.  Bahan Baku yang Tidak Higienis:  Bahan mentah, seperti sayuran, daging, atau telur, yang sudah terkontaminasi sejak awal. 2.  Penanganan yang Salah:  Kurangnya kebersihan tangan, alat masak, dan area kerja oleh petugas atau sukarelawan. 3.  Proses Memasak yang Tidak Sempurna:  Makanan tidak dimasak hingga matang, terutama daging dan unggas, sehingga bakteri tidak mati. 4.  Penyimpanan yang Buruk:  Makanan yang sudah ...

Mafia Beras Oplosan Rugikan Negara Rp 100 Triliun, DPR Minta Penegakan Hukum Tegas

Ilustrasi beras oplosan (Foto hasil tangkapan layar dari  Kompas.com ) MENJUAL HARAPAN – Praktik pengoplosan beras premium yang marak terungkap belakangan ini mencuatkan keprihatinan luas dari berbagai pihak, mulai dari parlemen hingga akademisi. Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut fenomena ini sebagai bentuk kejahatan ekonomi yang merugikan rakyat kecil dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional. “Rakyat jangan menjadi korban dari pasar yang tidak jujur. Apalagi di tengah tekanan ekonomi, praktik curang seperti ini adalah bentuk pembohongan publik,” tegas Puan seperti dikutip Kompas.com   (14/7/2025). Ia mendesak negara untuk bertindak tegas melawan mafia pangan dan pelaku usaha nakal yang melanggar etika dan hukum. Puan menekankan bahwa masalah ini tidak semata-mata soal perdagangan, melainkan menyangkut hak dasar masyarakat atas pangan yang layak, aman, dan jujur secara informasi. Ia menyerukan reformasi sistem pelabelan dan pengawasan mu...

Leuit: Perspektif Sosial Politik Penjaga Kehidupan

Leuit Adat Beratap Daun Kiray (Foto hasil tangkapan layar dari Paradigma:Jurnal Kajian Budaya, Number 2 Vol 13 No 2 tahun 2023) MENJUAL HARAPAN - Memang, tidak bisa terhindarkan di tengah derasnya arus modernisasi, acapkali berimbang terhadap tatanan tradisional, seperti salah satunya leuit.  Leuit dalam tradisi masyarakat Sunda merupakan tempat untuk menyimpan hasil panen berupa padi. Akan tetapi, keberadaan leuit bukan hanya menunjukkan struktur fisik, justru memiliki makna yang mendalam, bahkan dapat dikatakan sebagai representasi mendalam prinsip keadilan sosial yang patut diadopsi dalam kebijakan politik. Dengan perkataan lain, leuit yang merupakan lumbung padi tradisional masyarakat Sunda, masih menyimpan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, lebih dari sekadar tempat penyimpanan hasil panen, leuit adalah simbol kemandirian, solidaritas, dan kebijakan pangan berbasis komunitas. Pilar ketahanan sosial Geografis Indonesia, seca...