Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Indonesia

Japan Open 2025: Tiga Pebulutangkis Indonesia Terhenti di Babak Perempat Final, China Mendominasi

Putri Kusuma Wardani, tunggal putri Indonesia, Japan Open 2025 (Foto hasil tangkapan layar dari pbsi.id) MENJUAL HARAPAN - Tiga pebukutangkis wakil Indonesia, tunggal putri Putri  Kusuma Wardani, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak berhasil melaju ke babak semifinal BWF Japan Open 2025. Turnamen Badminton Japan Open 2025 pada perempat final Putri Kusuma Warani berhadapan dengan tunggal putri China, Wang Zhi Yi. Pada gime pertama, Putri berhasil taklukkan Wang Zhi Yi dengan skor gim 22-20. Kemudian pada gim kedua dan penentuan, Putri menyerah dengan skor gol 17-21, 16-21. Pertarungan yang sengit Putri versus Wang Zhi Yi ini, tunggal putri Indonesia tidak raih tiket ke semifinal. Pengakuan Putri ke pbsi.id, cukup puas tapi belum menang juga, saya sudah bertemu hampir semua andalan tunggal putri China dan baru bisa menangnya di gim pertama jadi masih ada yang harus ditambah terutama fokus di poin-poin ...

Menjual Harapan dalam Kebijakan Pendidikan Indonesia, dan Perbandingan Global

  MENJUAL HARAPAN - Pendidikan, merupakan salah satu sektor yang paling sering dijadikan alat politik, dan ekonomi untuk "menjual harapan."  Pemerintah di berbagai lapisan negara, merancang sistem pendidikan dengan janji mobilitas sosial, penciptaan sumber daya manusia berkualitas, dan kemajuan ekonomi. Akan tetapi, ada banyak kebijakan, yang–alih-alih menjadi solusi–justru menciptakan tantangan baru. Indonesia, negara dengan sistem pendidikan yang terus berkembang, tidak terhindar dari menghadapi berbagai polemik, utamanya terkait kebijakan pendidikannya. Sementara, di belahan negara lain seperti Finlandia, Amerika Serikat, dan Singapura memiliki pendekatan yang berbeda dalam menjual harapan melalui sistem pendidikan mereka. Artikel ini, mencoba mengulas kebijakan pendidikan di Indonesia, dan  membandingkannya dengan negara lain, serta mengeksplorasi keberhasilan, kegagalan, dan perdebatan yang muncul. Kebijakan Pendidikan di Indonesia: Harapan dan Realitas 1. Wajib Bel...

Megawati Hangestri Pertiwi: Bintang Voli Indonesia Fenomenal

  Megawati Hangestri Pertiwi, saat ngalahkan AI Peppers vs Red Sparks (foto hasil tangkapan layar dari IG megawati_redsparks99) MENJUAL HARAPAN – Dewasa ini, nyaris tidak ada yang menimpali kepopuleran Megawati Hangestri Putri. Bintang voli Indonesia yang tengah berkaririer di klub voli Korea Selatan, yaitu Red Sparks. Hari-hari ini, nama Mega – panggilan akrab yang memiliki nama Megawati Hangestri Putri, terus menggema di lautan dunia olahraga bernama voly ball. Namanya, menjadi perhatian dunia voli internasional, bahkan tak sedikit para nitizen yang tadinya tidak menyukai olahraga voli, justru matanya terbelalak ikut menonton dalam siaran-siaran ulang setiap pertandingan. Megawati, memang fonomenal dengan kiprahnya sebagai atlet pemain voli andalan di klub voli bernama Red Sparks, Korea Selatan. Megawati sebagai salah satu atlet terbaik yang dimiliki Indonesia, telah membuktikan bahwa pevoli dari Asia Tenggara ini, mampu bersaing di liga-liga bergengsi dunia. Megawati di ...

PANCASILA

PANCASILA, sebagai ideologi murni dan praktis. Ideologi murni, lahir dari hazanah sejarah dan latar belakang budaya dan nilai – nilai luhur bangsa Indonesia. Ideologi praktis, dapat diamati dan dicermati sepanjang perjalanan negara bangsa Indonesia ini.

Kalau Memang Indonesia Tidak Terdampak Virus Corona, Memang Kenapa?

Heboh virus Corona, menggegarkan dunia. Banyak negara yang warga negaranya terkena atau positif. Dan Alhamdulillah negara Indonesia tidak kena virus tersebut. Akan tetapi, ada saja yang meragukan Indonesia tidak terkena virus Corona tersebut. Bahkan pemerintah dituduh berbohong. Terutama setelah kebijakan pemerintah Arab Saudi yang ngeluarkan kebijakan untuk menunda warga negara Indonesia yang beribadah umroh. Lontaran bahwa pemerintah Indonesia berbohong terkait virus Corona, dinyatakan oleh Natalius Pigai sebagai salah satu mantan komisioner Hak asasi manusia RI. Baca link ini : http://riaueksis.com/read-6-32722-2020-02-29-buntut-larangan-arab-saudi-umrah-natalius-pigai--pemerintah-berbohong-tentang-virus-corona.html Betulkah tuduhan Natalius Pigai tersebut? Apa bukti atau faktanya? Padahal berkali - kali pemerintah Indonesia, khususnya yang dijelaskan oleh pihak Kemenkes RI bahwa Indonesia negatif dari virus Corona itu. Baca link ini: https://health.detik.com/...