Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label klasemen bundesliga

Drama Emosional di Zona Merah Bundesliga

MENJUAL HARAPAN - Pekan ke-14 Bundesliga musim 2025-2026, bukan hanya soal siapa yang akan mengangkat trofi di akhir musim, melainkan juga soal drama emosional di zona merah yang menguras air mata dan keringat. Jika papan atas sedang panas, maka zona degradasi saat ini sedang membara. Mainz 05  saat ini menjadi tim yang paling menderita, terjerembab di dasar klasemen (posisi 18) dengan hanya mengantongi 7 poin. Meski pekan lalu mereka tampil heroik dengan menahan imbang raksasa Bayern Munich 2-2, secara akumulasi mereka masih butuh lebih dari sekadar "keajaiban satu laga" untuk bisa merangkak naik dan keluar dari zona maut. Tepat di atasnya, dua tim promosi yang penuh sejarah, FC St. Pauli  dan FC Heidenheim , sedang terjebak dalam pertempuran hidup-mati di peringkat 16 dan 17. Keduanya sama-sama memiliki 11 poin, namun St. Pauli sedikit diuntungkan oleh selisih gol yang lebih baik. Bagi Heidenheim, tren menanjak mereka dalam dua pekan terakhir menjadi modal berharga, namun ...

Pekan Ke-14 Bundesliga, Pesta Sepak Bola Penuh dengan Drama

MENJUAL HARAPAN - Bundesliga musim 2025/2026 baru saja merampungkan pekan ke-14, dan atmosfer kompetisi kasta tertinggi Jerman ini semakin sulit untuk ditebak. P ekan ke-14 sebagai momen penuh drama di mana kemapanan tim raksasa mulai digoyang oleh keberanian tim-tim semenjana  ( biasa-biasa saja) . S ang pemimpin klasemen, Bayern Munich . Bermain di hadapan publik Allianz Arena, Die Roten  nyaris menelan malu saat menjamu Mainz 05 yang datang dengan status tim papan bawah. Sempat tertinggal akibat gol Lee Jae-sung, untungnya Harry Kane muncul sebagai pahlawan melalui titik putih di menit-menit akhir untuk menyelamatkan satu poin melalui hasil imbang 2-2. Meskipun masih kokoh di puncak dengan 38 poin, hasil ini menjadi sinyal peringatan bagi Vincent Kompany bahwa dominasi mereka tidaklah mutlak. Sementara itu, RB Leipzig  yang berada di posisi kedua gagal memanfaatkan momentum untuk memangkas jarak lebih banyak. Kegagalan memetik poin penuh membuat mereka tertahan dengan ...