Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label dialog reflektif

Panggung Politik, dan Aktor yang Berganti

  MENJUAL HARAPAN - "Lihatlah," ujar Si Penonton, tangannya menunjuk ke panggung besar yang baru saja dibuka. "Para pemain sudah siap. Kostum mereka mewah, riasannya sempurna. Tampaknya drama ini akan dimulai dengan megah." "Sebuah pementasan yang telah ditunggu-tunggu," balas Si Pengamat, matanya tajam mengamati setiap detail. "Mereka telah berlatih berbulan-bulan, setiap peran telah dipilih dengan cermat oleh Sang Sutradara." Pementasan pun dimulai. Babak pertama berjalan lancar. Lampu sorot menyinari adegan-adegan penuh janji dan harapan. Penonton bersorak, tepuk tangan riuh memenuhi gedung. Sang Sutradara, yang berdiri di balik layar, tersenyum puas. "Tentu saja," gumam Si Pengamat. "Ini adalah hasil dari skenario yang telah disusun bertahun-tahun. Sebuah tim yang solid, atau setidaknya begitulah yang tampak." Tiba-tiba, di tengah babak kedua, musik berhenti. Cahaya meredup. Para penonton terdiam. Dari balik panggung, Sang...

Cermin di Balik Tumpukan

Ilustrasi seorang individu yang berdiri di antara dua gunungan sampah, memegang sebuah cermin bulat MENJUAL HARAPAN - "Mengapa kita membicarakannya?" tanya sang Penanya, menatap tumpukan di hadapannya. Tumpukan itu bukan lagi sampah fisik, melainkan metafora yang hidup, bernapas dalam ruang imajinasi mereka. "Bukankah dia hanyalah sisa-sisa yang tidak lagi dibutuhkan?" "Apakah begitu?" balas sang Penjelajah, mengamati dengan saksama. "Tidakkah dia pernah memiliki nilai? Pernahkah Anda berpikir tentang asal-usulnya, dari mana dia datang?" Sang Penanya terdiam sejenak. "Dia datang dari apa yang kita pakai, dari apa yang kita konsumsi. Dia adalah akhir dari sebuah siklus." "Tepat," ujar Penjelajah. "Namun, apakah akhir itu benar-benar akhir? Atau apakah dia adalah awal dari masalah baru, sebuah beban yang kita wariskan?" "Beban yang tidak terlihat," Penanya merenung, "seperti kenangan buruk yang kita sim...