Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label nasionalisme

Kemerdekaan yang Diperjuabelikan

MENJUAL HARAPAN - Kemerdekaan   adalah warisan paling luhur dari sejarah bangsa.  Ia lahir dari darah, air mata, dan keberanian rakyat yang menolak dijajah. Namun kini, kemerdekaan tak lagi terasa sakral. Ia diperjualbelikan—dalam politik, dalam proyek, dalam narasi. Setiap 17 Agustus, kemerdekaan dirayakan dengan seremoni.  Tapi di balik bendera yang dikibarkan dan pidato yang dibacakan, ada transaksi yang tak terlihat. Kemerdekaan dijadikan komoditas, bukan komitmen. Ia dipakai, bukan diperjuangkan. Sehingga, d alam banyak pernyataan rakyat acap terdengar kata-kata “Kami merdeka di atas kertas, tapi tak bebas dalam hidup.”  Pernyataan ini menggugat makna kemerdekaan yang hanya formal. Mereka masih terikat oleh ketimpangan, oleh sistem yang tak berpihak, oleh pelayanan yang tak adil. Kemerdekaan yang diperjualbelikan adalah kemerdekaan yang tak berpihak.  Ia dipakai untuk membenarkan proyek, untuk menjual program, dan untuk membungkam kritik. Kemerdekaan menjad...

Ritual Nasionalisme

  MENJUAL HARAPAN - Setiap bulan Agustus, negeri ini dipenuhi warna merah-putih.  Bendera dikibarkan, lagu kebangsaan dinyanyikan, dan upacara digelar dengan khidmat. Namun di balik gegap gempita itu, muncul pertanyaan yang tak terucap: nasionalisme untuk siapa? Nasionalisme yang sejati seharusnya lahir dari kesadaran kolektif.  Ia tumbuh dari pengalaman bersama, dari perjuangan warga, dan dari komitmen terhadap keadilan. Melainkan , yang kita saksikan hari ini adalah seremoni tanpa substansi—ritual yang kehilangan ruh. Jangan sampai rakyat, disuruh hormat bendera, namun tidak pernah dihormati oleh negara. Nasionalisme menjadi tuntutan, bukan pengakuan. Ritual nasionalisme  ( kosong )  tampak dalam upacara yang formal, tetapi tak menyentuh hati.  Anak-anak berdiri berjam-jam, guru membaca teks, dan pejabat memberi pidato. Akan tetapi, tidak ada ruang refleksi, tak ada dialog, tak ada makna yang dibangun bersama. Nasionalisme juga dijadikan alat kontrol. ...