Langsung ke konten utama

Liverpool Menang Tipis Lawan Everton

 


MENJUAL HARAPAN – Liverpool sebagai tim yang ada di papan atas berhadapan dengan tim papan bawah, yaitu Everton pada laga pekan ke-30 Premier League 2024-2025.

Pertandingan antara Liverpool versus Everton dalam WIB memasuki dini hari, yaitu Kamis (3/4/2025) yang berlangsung di Anfield.

Kendati duel dengan tim papan bawah, tampak Liverpool alami kesulitan merobohkan lawannya.

Sejak kickoff, saling adu serang terus terjadi, dan Everton tampak bersemangat memperagakan pertandingan lawan papan atas ini.

Tuan rumah Liverpool memang acapkali membuat ancaman ke pertahanan Everton, namun kesigapan para pemain Everton menggagalkan tusukan para pemain Liverpool.

Babak pertama terus saling memberi ancaman dengan serangan-serangan ke pertahanan lawan, namun hingga pertandingan babak pertama turun minum, tidak ada satu gol pun yang terjadi.

Usai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan dengan semangat memenangkan pertandingan, utamanya tuan rumah Liverpool sebagai tim yang berada di papan atas.

Babak kedua berjalan 12 menit (57’), akhirnya Liverpool betus bisul, berhasil menggetarkan gawang kiper Everton lewat tendangan Diogo Jota.

Liverpool 1-0 Everton.

Unggul sementara Liverpool, namun terus memberi tekanan terhadap pertahanan lawannya, kendati belum tidak membuahkan gol lagi.

Begitu pula, Everton ngotot melakukan akselerasi serangannya ke pertahanan Liverpool, namun gagal membuahkan gol.

Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tipis tuan rumah Liverpool 1-0 atas Everton di pekan ke-30 Liga Inggris ini.

Tiga poin penuh diraih Liverpool, dan kini kokoh di puncak klasemen dengan 73 poin, meninggalkan jauh dari Arsenal yang berada di posisi ke-2 dengan 61 poin.

Sementara Everton berada di urutan ke-15 dengan ngumpulkan 34 poin pada klasemen Premier League musim 2024-2025 pekan ke-30. **

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...