Langsung ke konten utama

Empat Tim Sebagai Tuan Rumah Tumbang Pada Pekan Ke-30 BRI Liga 1


MENJUAL HARAPAN - Laga sepak bola bergengsi tingkat nasional BRI Liga 1 musim 2024-2025 pekan ke-30 menyajikan berbagai momen menarik. Di pekan ini, BRI Liga 1 menyuguhkan pertandingan antara PSM Makasar kontra Bali United, PSIS versus Borneo FC, dan Dewa United berhadapan dengan Malut United, serta Arema FC menjamu Madura United.

Empat sebagai status tuan rumah, keempatnya tumbang di markasnya sendiri oleh masing-masing lawannya.

Arema FC vs Madura United

Kamis (24/4/2025) Arema FC berhadapan dengan Madura United berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali dipermalukan Madura Unted dengan skor gol akhir 0-1.

Gol tunggal Madura United dicetak pada menit ke-47 lewat tendangan Iran da Conceicao Goncalves Junior.

Kekalahan ini, membawa Arema FC kini berada di urutan ke-9 dengan 42 poin, sedangkan Madura United dengan kantongi tiga poin penuh berada di posisi ke-13 dengan 30 poin klasemen BRI Liga 1.

PSM Makasar vs Bali United

PSM Maakasar menjamu tim Bali United di pekan ke-30 ini berlangsung digelar di Stadion BJ. Habiebie, Parepare pada Jumat (25/4/2025).

PSM Makasar walau berambisi memenangkan pertandingan ini, namun faktanya, justru dicundangi tim tamu, Bali United dengan skor gol 0-1.

gol tunggal kemenangan Bali United ini dicetak pada menit ke-22 lewat sontekan Jean Befalo Mbarga.

kedudukan gol tersebut hingga pertandingan usai tidak alami perubahan lagi. PSM Makasar kalah, Bali United menang.

Akhir pertandingan ini, kedua tim sama-sama memiliki 40 poin, namun urutan klasemen Bali United berada di atas PSM Makasar. Bali United urutan ke-7, PSM Makasar ke-8 klasemen Liga 1 Indonesia.

PSIS vs Borneo FC

PSIS Semarang berjumpa dengan Borneo FC pada pertandingan pekan ke-30 ini sebagai tuan rumah.

bermain di markas sendiri, Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (25/4/2025), PSIS dihujani gol oleh tim lawan Borneo FC hingga gawangnya kebobolan 5 (lima) gol, sementara PSIS sendiri hanya mampu membobol gawang kiper Borneo FC 2 (dua) gol.

Kebobolan berturut-turut gawang kiper tuan rumah PSIS itu pada menit ke-9 yang dicetak oleh Mariano Peralta, menit ke-19 Rosembergne Silva, kemudian menit ke-40 Roanaldo, dan menit ke-45+2 Habibi Jusuf melalui tendangan penalati ke gawang kiper PSIS, dan gol kelima yang disarangkan ke gawang kiper PSIS pada menit ke-90+6 Mariano Peralta.

Sementara, PSIS Semarang hanya mampu membalas dua gol pada menit ke 54 dan 66 lewat Sandy Fenzal dan Joao Ferlari.

Tentu, bagi tuan rumah dengan kekalahan ini, membawa kekecewaan bermain dikandang sendiri, dipercundangi lawannya.

Kini, PSIS Semarang berada di posisi ke-16 dengan 25 poin, sementara Borneo FC dengan raih tiga poin, kini menempati posisi ke-6 dengan 46 poin BRI Liga 1 pada pekan ke-30.

Dewa United vs Malut United

Kedua tim ini, sama berada di posisi papan atas lima besar, dan pada pekan ke-30 berhadapan dimana Dewa United berstatus sebagai tuan rumah menjamu Malut United berlangsung digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (25/4/2025).

Duel sengit tersu terjadi sejak kick-off, dan tuan rumah Dewa United terus menekan pertahanan lawannya Malut United, dan pada menit ke-43 berhasil membobol gawang kiper Malut United.

Gol Dewa United dicetak oleh Egy Maulana, dan kedudukan ini tidak alami perubahan hingga turun minum.

Namun usai turun minum, tuan rumah Dewa United, tidak mampu mempertahankan keunggulan sementaranya, justru pada babak kedua terbalik Malut United berhasil membalikkan keadaan dengan menyarangkan dua gol ke gawang Dewa United pada menit ke-63 dan 76.

Dua gol bagi kemenangan Malut United ini dicetak oleh Yakob Sayuri, dan Chechu Maneses.

Kegagalan Dewa United dengan kehilangan tiga poin ini, makin sulit membayang-bayangi mengkudeta Persib Bandung yang memimpin puncak klasemen, karena terpaut 8 poin dengan Persib. Dewa United pekan ke-30 miliki 53 poin, sementara Persib Bandung sudah ngantongi 62 poin di pertandingan ke-29.

Adapun dengan kemenangan tiga poin bagi Malut United ini kini berada di urutan ke-4 klasemen BRI Liga 1 dengan mengantongi 50 poin.

Kekalahan serentak empat tim yang berstatus sebagai tuan urmah, menjadi fenomena langkah dalam satu pekan pertandingan Liga 1 musim 2024/2025.

Peristiwa ini, memberi pesan bahwa tingkat persaingan yang tinggi dan sulitnya memprediksi hasilnya di laga sepak bola Indonesia, karena status sebagai tuan rumah tidak menjadi jaminan memenangkan pertandingan. (S-267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...