Langsung ke konten utama

Coppa Italia: Milan Laju ke Semifinal Usai Lumpuhkan Roma

 


MENJUAL HARAPAN – Coppa Italia babak delapan besar Kamis (6/2/2025) AC Milan melawan AS Roma berlangsung di San Siro.

Dalam pertandingan delapan besar ini, Milan berhasil melumpuhkan AS Roma dengan skor gol akhir 3-1.

Kick off babak pertama, AC Milan tampak ganas dengan aksi menekan kepertahanan AS Roma.

Dengan bekal ambisi meraih kemenangan pertandingan ini, AC Milan terus melancarkan serangan-serangannya ke pertahanan Roma.

Serangan bertubi-tubi Milan, akhirnya membuahkan hasil gol pada menit ke-16 lewat tendangan Tammy Abraham.

Satu-nol (1-0) untuk keunggulan sementara Milan, namun tidak berhenti di situ, para pemain Milan makin haus menambah pundi golnya dengan rancang bangun serangan yang didesainnya, sehingga membuahkan gol Kembali pada menit ke-42 lewat tendangan Kembali Tammy Abraham.

Waktu babak pertama pun berakhir, Milan sudah mengantongi 2 gol.

Usai istirahat, kedua tim kembali ke lapangan, dan sama-sama memiliki misi memenangkan pertandingan bergengsi ini.

AS Roma yang sudah tertinggal 0-2 dari Milan, melancarkan serangan di babak kedua ini secara beruntun.

Serangan Roma membuahkan hasil gol ke gawang kiper Milan pada menit ke-54 lewat tendangan Arem Dovbyk.

Kedudukan gol berubah menjadi 2-1, Roma pun makin menjadi-jadi melakukan aksi-aksi serangannya, akan tetapi tidak menghasilkan harapannya menjadi gol.

Babak kedua ini, makin menegangkan dengan saling menekan dan mengancam gawang lawannya.

Milan yang sudah unggul sementara terus melancarkan serangannya ke pertahanan Roma.

Tampak akhirnya serangan pemain Milan berhasil menggoyangkan gawang kiper Roma lewat tusukan Jolio Felix pada menit ke-72.

AC Milan bertambah golnya menjadi 3-1, dan AS Roma tertinggal dua gol, tiada henti menekan pertahanan lawannya.

Serbuan serangan Roma ke pertahanan Milan makin menjadi-jadi untuk membalas golnya, namun tidak berhasil.

Waktu normal pertandingan pun makin tipis, sementara Roma tertinggal dari lawannya Milan.

Milan yang sudah unggul tampak mengendorkan aksi-aksi serangannya dengan taktik bertahannya, hingga pertandingan pun berakhir.

AC Milan meraih kemenangan 3-1 atas AS Roma, dan melaju ke semifinal Coppa Italia 2024/2025.

Sebelumnya, Atalanta versus Bologna berakhir 0-1.

Jadwal pertandingan perempat final berikutnya adalah Inter Milan vs Lazio (Rabu, 26/2/2025) dan Juventus vs Empoli (Kamis, 27/2/2025).**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...