Langsung ke konten utama

Copa del Rey: Hettrick Ferran Torres Bawa Barcelona Lumpuhkan Valencia, Menang 5-0

 


MENJUAL HARAPAN – Kejuaran piala Copa del Rey 2024/2025 memasuki laga perempat final.

Jumat dini hari WIB (7/2/2025) Valencia versus Barcelona berhadapan merebutkan tiket semifinal yang berlangsung di Stadion Mestalla.

Ajang berebut tiket ke semifinal Copa del Rey 2024-2025 saling unjuk gigi dalam permainannya.

Namun Barcelona langsung tancap gas mencuri gol pada menit ke-3 melalui torehan Ferran Torres, dan gawang kiper Valencia bergetar kemasukan gol.

Barcelona meraih gol pembuka di babak pertama yang relative cepat.

Empat belas (17’) menit kemudian, Ferran Torres kembali membobol gawang kiper Valemncie.

Kedudukan sementara Valencia 0-2 Barcelona ini, dari gol kedua tidak lama empat menit berikut, Fermin Lopez pemain Barcelona menggetarkan gawang tuan rumah Valencia.

Valencia tertinggal 0-3, nyaris tidak mampu untuk membahayakan pertahanan Barcelona.

Barcelona yang sudah mengumpulkan 3 gol hingga menit ke-23, tujuah menit kemudian (30’) menambah golnya, usai Ferran Torres kembali membobol gawang kiper Valencia yang ketiga kalinya.

Babak pertama Valencia sudah tertinggal 0-4, dan kedudukan ini tidak alami perubahan hingga turun minum.

Para pemain kembali ke lapangan usai istirahat. Dan Valencia tampak berusaha bangkit dari ketertinggalan yang sudah jauh 0-4, namun serangannya terus dipatahkan para pemain Barcelona.

Babak kedua terus berjalan aksi-aksi yang diperagakan kedua kesebelasan mencari peluang kelemahan masing-masing.

Lagi-lagi, serangan Barcelona pada menit ke-59 berhasil menggetarkan gawang kiper Valencia lewat tusukan tendangan Lamine Yamal.

Barcelona Kembali nambah gol menjadi 5 gol sudah dikantonginya. Namun Valencia masih berusaha untuk memperkecil ketertinggalan dengan aksi-aksi serangannya.

Serangan-serangan Valencia tidak membuahkan hasil hingga pertandingan berakhir.

Valencia terkubur dari ambisi memasuki semifinal, dan Barcelona melenggang ke semifinal piala Copa del Rey 2024/2025.**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...