Langsung ke konten utama

Man City Bantai West Ham, Southampton Dibantai Brentford

 


 

MENJUAL HARAPAN – Laga pekan ke-20 Liga Inggris atau Premier League 2024/2025, mempersembahkan pertandingan di antaranya Manchester City menjamu West Ham, dan Southampton versus Brentford.


Man City Vs West Ham

Man City pada pertandingan lawan West Ham ini langsung membantai 4-1.

Bertanding di Stadion Itihad, Sabtu (4/1/20250, Manchester City langsung gebrak pertahanan tim tamunya West Ham, dan membawa petaka pemain West Ham lakukan gol bunuh diri (GBD) Vladimir Coufal pada menit ke-10.

Tampak tidak berhenti di awal-awal babak pertama, tuan rumah terus mengakselerasi serangannya ke pertahanan lawannya, kendati hasil serangannya baru kembali membubuhkan gol di menit ke-42 melalui tendangan Erling Haaland.

Tuan ruman Man City unggul 2-0 hingga babak pertama selesai.

Lanjut babak kedua, tuan rumah yang telah unggul 2-0, kembali menekan serangannnya ke pertahanan West Ham.

Babak kedua memasuki menit ke-10 (55’) Erling Haaland kedua kalinya membobol gawang kiper West Ham.

Tuan rumah Man City, kembali nambah gol menjadi 3-0.

Tertinggal cukup jauh West Ham berusaha melakukan aksi serangan ke pertahanan, namun masih gagal.

Namun, justru pada menit ke-58, Man City kembali menggetarkan gawang kiper West Ham yang dicetak oleh Phil Foden, dan Man City nambah lagi satu gol menjadi 4-0.

Usai unggul 4-0, Man City terus berupaya melakukan aksi serangannya ke pertahanan lawan, namun belum mampu menambah gol kembali.

West Ham yang sudah tertinggal cukup jauh, terus berupaya memperkecil ketertinggalan golnya, dan baru berhasil menciptakan gol pada menit ke-71 yang dicetak Niclas Fulikrug.

Kedudukan berubah menjadi 4-1. Namun kedudukan ini hingga pertandingan berakhir tidak alami perubahan lagi.

Man City raih tiga poin dan kini berada pada urutan ke-6 dengan 34 poin, sedangkan West Ham nempati posisi ke-13 dengan 23 poin klasemen Liga Inggris matchday ke-20.

     

Southampton Vs Brentford

lain Man City, lain pula dengan tuan rumah Southampton melawan Brentford pada pekan ke-20 ini.

Southampton sebagai tuan rumah menjamu Brentford yang digelar di Stadion St Mary’s, justru dibantai tamunya dengan skor gol 0-5.

Tuan rumah Southampton tampak tidak berkutik permainannya. Menit ke-6  gawangnya sudah kebobolan lewat tendangan Kevin Schade.

Tertinggal o-1, tuan rumah Southampton terus melancarkan serangannya ke pertahanan Brentford, namun hingga babak pertama berakhir tidak mampu membalas menyamakan gol.

Babak kedua kedua tim memasuki lapangan pertandingan.

Babak kedua, tuan rumah justru makin tidak berdaya mengembangkan permainannya, alih-alih membalas gol, justru menit ke-62 gawang tuan rumah kembali kebobolan melalui tendangan Bryan Mbeumo, dan Bryan Mbeumo kembali mencetak gol keduanya lewat tendangan penalty pada menit ke-69.

Southampton tertinggal jauh 0-3 dari Brentford berusaha menekan, namun tampak permainan Brentford kokoh dengan terus menyerang pertahanan tuan rumah.

Serangan para pemain Brentford kembali membobol gawang kiper Southampton lewat tendangan Keane Lewis Potter menit ke-90+2.

Brentford sudah unggul 4-0, namun tampak haus menggondol gol terus terjadi sehingga menit ke-90+4 Yoane Wissa menggenapkan kemenangan Brentford dengan skor gol akhir menjadi 5-0.

Southamton derita kekalahan yang pantastis 0-5 dari tamunya, dan makin parah berada di zona degradasi dengan 6 poin.

Sedangkan Brentford dengan raih tiga poin pada pertandingan ini, membawa pada posisi ke-11 dengan 27 poin Premier League putaran ke-20.**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...