Langsung ke konten utama

Japan Open 2025: Jafar/Felisha, dan Ana/Tiwi Taklukkan Lawannya, dan Delapan Wakil Indonesia ke Babak Kedua

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, ganda campuran Indonesia, Japan Open 2025 (Foto hasil tangkapan layar dari pbsi.id)

 

MENJUAL HARAPAN - Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, dan pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhasil melaju ke babak kedua Japan Open 2025 yang berlangsung tanding di Yoyogi, Gymnasium, Tokyo, Jepang, Rabu (16/7/2025).

Jafar/Felisha berhasil tumbangkan juara All England 2025 Guo Xin Wa/Chen Fang Hui (China) langusng dua gim dengan skor 21-12,21-17.

Sementara pasangan ganda putri Ana/Tiwi panggilan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi keluar sebagai pemenang setelah bermain rubber gim lawan pasangan ganda putri Amerika Serikat, Lauren Lam/Allison Lee.

Pasangan ganda putri Indonesia ini, pada gim pertama hanya mampu raih 11 poin, kemudian pada gim kedua dan ketiga berturut-turut diraihnya dengan perolehan gim 21-14, 21-14.

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (ana/tiwi), ganda putri Indoensia, Japan Open 2025 (Foto hasil tangkapan layar dari pbsi.id) 
Kedua pasangan ganda campuran dan ganda putri melaju ke babak 16 besar Japan Open 2025.

Felisha kepada pbsi.id mengungkapkan puji tuhan bersyukur bisa kembali bertanding setelah rehat cukup panjang dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Lanjutnya, penampilan hari ini bisa dibilang sudah cukup bagus, sudah settle juga dengan lapangannya, dengan shuttlecocknya. Kami memang tidak mau kalah lagi, mau menang dan mau melaju jauh,” ungkap Felisha kepada pbsi.id (16/7/2025).

Sementara pasangannya Jafar mengakui secara permainan tidak berbeda jauh dengan saat di Singapore Open, yang berbeda adalah kondisi Shuttlecock.

Lanjutnya, kalau di sini laju bola agak lambat jadi kami mau main bertahan dulu pun tidak ragu-ragu, lebih enak dan lebih leluasa mau menerapkan strategi apa saja.

Setelah unggul 20-10 di gim kedua terus mereka mengejar sampai 20-17 pasti ada panik dan tegang. Di situasi itu lawan makin lama makin kuat,” ungkapnya sebagiamana dikutif dari pbsi.id (16/7/2025).

Sedangkan pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi  usai kalahkan lawannya, Amallia Cahaya Pratiwi kepada pbsi.id mengatakan bahwa kami terbawa permainan lawan di gim pertama, mainnya bola-bola panjang.

Akhirnya kami tidak siap dengan pengembalian jadi terus tertekan,” jelas Tiwi kepada pbsi.id (16/7/2025).

Diakui Ana--Febriana Dwipuji Kusuma pada pbsi.id di gim selanjutnya kami berusaha tidak mengikuti pola permainan mereka.

Lebih sabar dan tidak terburu-buru lalu banyak memainkan variasi bola depan. Jadi mengambil poinnya dari permainan depan,” jelas Ana sebagaimana dikutif dari pbsi.id (16/7/2025).

Delapan wakil Indonesia lolos babak kedua, dan lima gagal ke babak kedua Japan Open 2025.

Inilah atlet bulutangkis yang lolos ke babak 16 besar Japan Open 2025.

Tunggal putra: Alwi Farhan, pada babak kedua akan berhadapan dengan tunggal putra Prancis, Alex Lanier.

Tunggal putri: Putri Kusuma Wardani, berhadapan dengan tuan rumah Jepang, Tomoka Miyazaki.

Ganda putra: Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri yang mengalahkan pasangan Sabar/Reza, pada babak kedua berhadapan dengan wakil Denmark, Rasmus Kjær/Frederik Søgaar.

Ganda putri: Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan), dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Mizuki Otake/Miyu Takahashi (Jepang)

Ganda campuran: Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, akan menantang unggulan ketiga asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menantang unggulan keempat asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.

Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah berhadapan dengan pasangan tuan rumah yang juga unggulan kedelapan, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito.

Tiga-tiganya wakil Indoneseia ganda campuran melaju ke babak kedua Japan Open 2025. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...