Langsung ke konten utama

Hasil La Liga dan Dampak Pada Klasemen Pekan ke-36



MENJUAL HARAPAN - Pertandingan bergengsi Liga Spanyol atau disebut juga dengan La Liga musim 2024-2026 telah memasuki pekan ke-36.

Perseteruan rebutan klasemen juga semakin menarik, baik di papan atas, tengah termasuk tim yang berusaha lepas dari zona degradasi.

Berikut beberapa hasil pertandingan pekan ke-36 Jumat dini hari WIB (16/5/2025).

Rayo Vallecano vs Real Betis (2-2)

Real Betis yang tandang ke markas Rayo Vallenaco berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol, dan akhirnya mampu menahan imbang Rayo Vallecano menjadi 2-2. 

Rayo yang sempat unggul lebih dahulu 2 gol melalui gol Pedro Diaz dan Florian Lejeune di babak pertama, akan tetapi, Betis membalas di babak kedua dengan gol dari Cucho Hernandez dan penalti yang dieksekusi oleh Isco.

Espanyol vs Barcelona (0-2)

Barcelona memastikan gelar juara La Liga dengan kemenangan atas Espanyol. Lamine Yamal membuka skor dengan gol spektakuler di menit ke-53, sementara Fermán López menambah keunggulan di menit ke-96. Kemenangan ini membuat Barcelona mengamankan gelar liga ke-28 mereka.

Getafe vs Athletic Bilbao (0-2)

Athletic Bilbao meraih kemenangan tandang atas Getafe dengan skor 2-0. Bilbao tampil solid dan berhasil mencetak dua gol untuk mengamankan tiga poin penting dalam perburuan posisi di klasemen La Liga.

Sementara tuan rumah Getafe tidak mampu membalas satu gol pun hingga pertandingan berakhir.

Osasuna vs Atlético Madrid (2-0)

Tuan rumah, Osasuna mengejutkan Atlético Madrid dengan kemenangan 2-0. Gol pertama tercipta dari situasi bola mati, sementara Ante Budimir memastikan kemenangan dengan gol sundulan di menit ke-82. Hasil ini membuat Osasuna semakin dekat dengan zona Eropa.

Klasemen dan strategi permainan

Hasil pertandingan pekan ini, berdampak signifikan pada klasemen La Liga. Barcelona, telah memastikan gelar juara dengan ngantongi 85 poin, unggul 7 poin dari Real Madrid yang berada di posisi kedua dengan 78 poin.

Adapun Atlético Madrid, tetap di posisi ketiga dengan 70 poin, sementara Athletic Bilbao mengamankan posisi keempat dengan 67 poin.

Selain itu, dari strategi pertandingan ini, Rayo Vallecano vs Real Betis,  Rayo memulai dengan pendekatan agresif, memanfaatkan transisi cepat dan pressing tinggi. Betis beradaptasi di babak kedua dengan penguasaan bola lebih baik dan serangan balik efektif, yang menghasilkan dua gol penyama kedudukan.

Adapun, Espanyol vs Barcelona, Barcelona mengandalkan penguasaan bola dan pergerakan cepat di lini tengah. Lamine Yamal menjadi kunci dengan kreativitasnya, sementara Espanyol mencoba bertahan dengan blok rendah tetapi gagal menahan tekanan Barcelona.

Getafe vs Athletic Bilbao dengan skrog gol 0-2, Bilbao menggunakan pendekatan fisik dan permainan bola panjang untuk mengatasi Getafe. Mereka memanfaatkan kelemahan Getafe dalam duel udara dan mencetak dua gol dari situasi bola mati.

Sedangkan, Osasuna vs Real Madrid, Osasuna mengejutkan Madrid dengan pressing tinggi dan serangan langsung. Madrid kesulitan membangun serangan karena tekanan konstan dari Osasuna, yang akhirnya menghasilkan dua gol kemenangan.

Hasil ini, persaingan untuk zona Eropa semakin ketat, terutama bagi Real Betis dan Osasuna, yang masih berusaha mengamankan tempat di kompetisi Eropa musim depan. (S-267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...