Langsung ke konten utama

Persis Solo Vs Malut United, Kekuatan, Kelemahan dan Prediksi Hasil Pertandingan



MENJUAL HARAPAN – Persis Solo pada laga pekan ke-28 BRI Liga 1 musim 2024-2025 berhadapan dengan Malut United.

Pertandingan ini berlangsung digelar di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (12/4/2025).

Lalu seperti apa jalannya pertandingan kedua kesebelasannya ini? Inilah analisis pertandngan kedua kesebelasan.

Kekuatan

1. Performa terkini

Persis Solo, performanya, sedang dalam tren positif, tidak terkalahkan dalam enam laga terakhir (tiga menang, tiga imbang), termasuk kemenangan 2-1 atas Persebaya, 1-0 atas Borneo FC, dan 4-1 atas PSS Sleman.

Begitu juga, Malut United berada di posisi lebih baik di klasemen (peringkat 6 dengan 43 poin hingga pekan ke-28) dan memiliki bekal positif setelah menang 3-0 atas Persis Solo di putaran pertama pada 21 November 2024.

2. Pemain kunci

Pemain kunci Persis Solo adalah Moussa Sidibe, dan Ramadhan Sananta menjadi tumpuan di lini depan.

Sidibe dikenal sebagai kreator serangan berbahaya, sementara Sananta tajam dengan brace melawan PSIS Semarang (2-1). Sutanto Tan juga kembali fit, memperkuat lini tenga.

Pemain kunci Malut United, ada Yakob Sayuri, dan Diego Martinez menjadi ancaman utama. Yakob mencetak gol dan Martinez mencetak brace dalam kemenangan 3-0 atas Persis di putaran pertama.

3. Taktik

Pelatih Persis, Ong Kim Swee biasa menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-4-2, dengan fokus pada serangan balik cepat dan penguasaan bola. Persis agresif di kandang, seperti saat melawan Bali United (imbang 2-2 dengan 17 tembakan).

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury menerapkan formasi 4-3-3, memanfaatkan kecepatan sayap seperti Yakob dan Yance Sayuri. Mereka juga mendapat dukungan suporter yang besar, meskipun bermain tandang.

4. Faktor kendang

Persis Solo bermian di markas sendiri di Stadion Manahan dengan dukungan suporter fanatik yang memberikan keuntungan psikologis. Persis punya rekor bagus di kandang, seperti saat menang 4-1 atas PSS Sleman.

Kelemahan

1. Konsistensi

Kendati sedang ada dalam tren positif, Persis Solo masih berada di papan bawah (peringkat 15 dengan 23 poin hingga pekan ke-26), menunjukkan inkonsistensi di awal musim. Mereka juga kalah 3-0 dari Malut United di putaran pertama.

Sedangkan, Malut United kesulitan mencetak gol secara konsisten di awal musim (hanya 7 gol dari 10 laga pertama). Performa mereka juga fluktuatif, dengan tiga kemenangan dari lima laga terakhir, tetapi sempat imbang dan kalah di laga tandang.

2. Lini pertahanan

Persis Solo, memiliki masalah di lini belakang di awal musim, kebobolan 16 gol dalam 10 laga pertama, meskipun belakangan mulai membaik dengan duet Eduardo Kunde dan Cleylton.

Sedangkan, Malut United sering kesulitan di laga tandang, seperti saat kalah 3-1 dari Arema FC dan imbang 1-1 melawan Persita. Stadion Manahan yang "angker" bisa menjadi tantangan.

3. Lini depan

Persis Solo, sempat kesulitan mencetak gol secara konsisten di awal musim, hanya mencetak dua gol dalam tiga laga terakhir sebelum melawan PSS Sleman.

Sedangkan, Malut United belum punya penyerang yang benar-benar konsisten sebagai pendulang gol, meskipun Diego Martinez menunjukkan ketajaman di laga tertentu.

Prediksi

Pada laga pekan ke-28 ini, diprediksi berjalan keta tantara kekuda kesebelasan ini. 

Persis Solo, sedikit lebih diunggulkan karena faktor kandang dan tren positif, akan tetapi, Malut United punya potensi mencuri poin jika mampu memanfaatkan kelemahan pertahanan Persis. 

Hasil akhir diprediksi antara Persis Solo 2-1 Malut United. (Sjs)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...