Langsung ke konten utama

Hasil Serie A Pekan 33: Torino Raih Hasil Manis, Fiorentina Curi Kemenangan, Parma Taklukkan Juventus, dan Lazio Amankan Poin Penuh

   


MENJUAL HARAPAN - Persaingan klasemen makin ketat di Serie A Italia musim 2024-2025.

Pertandingan pekan ke-33, Rabu dini hari WIB (23/4/20250, makin sengit. inilah beberapa pertandingan menarik tersaji, dengan hasil yang cukup mengejutkan mewarnai persaingan di papan klasemen.  

Torino berhasil meraih kemenangan penting saat menjamu Udinese, Fiorentina taklukkan tuan rumah Cagliari, dan Parma raih poin penuh lawan Juventus, dan Lazio taklukkan tuan urmah Genoa.

Torino 2-0 Udinese 

Torino berhasil memanfaatkan dukungan penuh dari para tifosinya untuk meraih kemenangan meyakinkan 2-0 atas Udinese.  

Tuan rumah, tampil dominan sepanjang laga, Granata sukses mencetak dua gol untuk mengamankan tiga poin di kandang.  

Atas kemenangan ini, membawa Torino naik di tabel klasemen dan menjauh dari kejaran tim-tim di bawahnya. Sementara itu, Udinese harus pulang tanpa poin dan perlu segera bangkit di pertandingan selanjutnya. 

Cagliari 1-2 Fiorentina 

Fiorentina berhasil meraih kemenangan tandang yang krusial saat bertandang ke markas Cagliari.  

Dalam pertandingan yang berlangsung ketat, La Viola mampu mencetak dua gol untuk memastikan kemenangan tipis 2-1 atas tuan rumah.  

Hasil ini menjadi suntikan moral yang berharga bagi Fiorentina untuk memperbaiki posisi mereka di tabel klasemen Serie A, dan kini berada di urutan ke-8 dengan 56 poin. 

Sedangkan bagi Cagliari, kekalahan ini membuat perjuangan mereka makin berat untuk naik ke posisi 10 besar, yang kini berada pada urutan ke-16 dengan 30 poin. 

Genoa 0-2 Lazio 

Lazio berhasil membawa pulang tiga poin penting dari lawatan mereka ke markas Genoa. Tampil efektif, tim ibukota Italia ini mampu mencetak dua gol tanpa balas ke gawang tuan rumah.  

Dua gol kemenangan Lazio dicetak pada babak pertama menit ke-32 oleh Taty Castellanos, dan menit ke-65 babak kedua oleh Boulaye Dia. 

Kemenangan ini mengukuhkan posisi Lazio di papan atas klasemen urutan ke-6 dengan 59 poin, dan menjaga asa mereka dalam perburuan tiket kompetisi Eropa musim depan.  

Genoa sendiri harus rela kehilangan poin di kandang dan tetap berjuang menjauh dari zona degradasi. 

Parma 1-0 Juventus 

Kejutan terjadi di Ennio Tardini saat tim promosi Parma secara heroik berhasil mengalahkan tim kuat Juventus dengan skor tipis 1-0.  

Gol semata wayang yang tercipta sudah cukup bagi Parma untuk mengamankan tiga poin penuh di hadapan pendukung sendiri.  

Sedangkan, bagi Juventus, kekalahan ini menjadi pukulan telak dalam upaya mereka meraih Scudetto musim ini dan menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi performa mereka. 

Hasil-hasil ini tentunya semakin memanaskan persaingan di Serie A, baik di papan atas maupun di zona degradasi. Tim-tim akan terus berjuang di sisa musim untuk mencapai target masing-masing. 

Inilah sepuluh besar klasemen Serie A Italia musim 2024-2025 pekan ke-33. 

Klub  

Main 

Menang  

Seri  

Kalah 

Selisih Gol 

Poin  

  1. Inter  

33 

21 

8 

4 

40 

71 

  1. Napoli  

33 

21 

8 

4 

27 

71 

  1. Atalanta  

33 

19 

7 

7 

36 

64 

  1. Bologna  

33 

16 

12 

5 

15 

60 

  1. Juventus  

33 

15 

14 

4 

18 

59 

  1. Lazio  

33 

17 

8 

8 

18 

59 

  1. Roma  

33 

16 

9 

8 

16 

57 

  1. Fiorentina  

33 

16 

8 

9 

18 

56 

  1. Milan  

33 

14 

9 

10 

13 

51 

  1. Torino  

33 

10 

13 

10 

1 

43 

(**) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...