Langsung ke konten utama

PSM Makasar Sukses Kalahkan Persija Jakarta



MENJUAL HARAPAN – PSM Makasar berhasil taklukkan musuh bubuyutannya Persija Jakarta dengan skor gol akhir 1-0.

PSM Makasar versus Persija Jakarta pada laga pekan ke-24 ini berlangsung digelar di Stadion Kapten I Wayan Dpta, Gianyar, Bali pada Minggu (23/2/2025).

Duel kedua tim ini, sejak awal babak pertama hingga akhir pertandingan memang cukup sengit dengan aksi-aksi serangan yang dipertontonkan.

Babak pertama, kedua kesebelasan menunjukkan adu gengsinya untuk meraih kemenangan pada lag aini, utamanya Persija Jakarta yang dalam statistic pertandingan melawan PSM Makasar acapkali meraih kemenangan.

Namun, tuan rumah PSM Makasar berambisi untuk meraih tiga poin dalam laga ini.

Babak pertama pun berakhir dengan tidak ada kejadian gol satu pun.

Babak kedua, kembali para pemain kedua kesebelasan ke lapangan tentu dengan ambisi meraih kemenangan.

PSM Makasar tampak makin semangat dengan aksi-aksi serangan ke pertahanan Persija Jakarta.

Serangan-serangan PSM Makasar baru membuahkan hasil gol pada menit ke-60 lewat tendangan Nermin Halijeta.

PSM Makasar berhasil getarkan gawang kiper Persija Jakarta dan posisi menjadi 1-0.

Namun, gol semata wayang milik PSM Makasar ini, tidak mampu dibalas oleh Macan Kemayoran hingga pertandingan usai.

Hasil raih tiga poin ini, PSM makasar kini berada pada urutan ke-7 dengan 36 poin, sementara Persija Jakarta di urutan ke-4 dengan 40 poin klasemen Liga 1 Indonesia.

Pada pertandingan lainnya, Minggu (23/2/2025), adalah Malut United menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Kie Raha Ternata.

Tuan rumah Malut United berhasil taklukkan tamunya dengan skor gol akhir 1-0.

Gol semata wayang Malut United dicetak oleh Diego Maximo Martinez Adorno pada menit ke-68.

Hasil akhir ini, Malut United raih tiga poin penuh, dan kini Malut United berada di urutan ke-8 dengan 36 poin, sementara PSS Sleman berada di lubang zona degradasi urutan ke-17 dengan 19 poin. *

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...