Langsung ke konten utama

Drama Adu Penalti Menyakitkan Juventus Tersingkir dari Semifinal Coppa Italia

 


MENJUAL HARAPAN – Babak perempat final Coppa Italia 2024-2025, tuntas sudah.

Terakhir dalam babak perempat final adalah Juventus kontra Empoli.

Duel Juventus versus Empoli ini berakhir 1-1 dalam waktu normal, dan selanjutnya untuk menentukan tim yang raih tiket lolos ke semifinal dilanjut dengan adu pinalti.

Juventus main di kandang sendiri menjamu Empoli di Allianz Stadium, Kamis dini hari WIB (27/2/2025).

Namun Juventus kebobolan lebih dulu pada menit ke-24 lewat tendangan keras Youssef Maleh.

Tuan rumah Juventus tertinggal 0-1 dari Empoli hingga turun minum, dan Juventus baru menyamakan gol pada menit ke-66 lewat tusukan tendangan Khophren Thuram.

Kedudukan sama kuat 1-1 ini hingga pertandingan selesai.

Pertandingan pun dilanjut dengan adu penalti untuk menetukan tim yang lolos ke babak semifinal Coppa Italia.

Drama adu penalti dimulai dan yang pertama menendang dari titik kotak penalti tuan rumah Juventus.

Tendangan pertama Juventus gagal melesatkan si kulit bundar ke mulut gawang kiper Empoli.

Kemudian, berikutnya giliran tendangan Empoli, dan berhasil membuat mulut gawang kiper Juventus ternganga dengan tendangannya yang mengecoh kiper Juve, dan kedudukan 0-1.

Tendangan kedua Juventus dipercayakan kepada Kolo Muani, dan berhasil menyamakan gol menjadi 1-1, akan tetapi tendangan kedua Empoli yang dieksekusi oleh Christian Kouame berhasil membobol gawang kiper Juve, dan kedudukan menjadi 1-2.

Kembali giliran Juventus yang dipercayakan eksekusinya kepada Manuel Locatelli, dan berhasil gol, sehingga kedudukan menjadi sama 2-2.

Giliran tendangan ketiga Empoli yang diesekusi oleh Liberato Cacace, dan berhasil gol sehingga kedudukan Empoli kembali unggul menjadi 3-2 Juventus.

Tendangan keempat Juventus yang dipercayakan kepada Kenan Yildiz, namun gagal membuahkan gol.

Giliran tendangan penelati keempat Empoli yang dieksekusi oleh Luca Marianucci dan berhasil gol.

Juventus kalah melalui drama adu penalti dengan Empoli dengan skor 2-4, dan Empoli melaju ke babak semifinal Coppa Italia 2024-2025.

Inilah daftar yang lolos ke babak semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung tanding pada 2 dan 23 April 2025 mendatang.

·         Inter Milan

·         AC Milan

·         Bologna

·         Empoli

(sdn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...