Langsung ke konten utama

FIFA Club World Cup 2025: Man City Dihajar Al-Hilal 3-4




MENJUAL HARAPAN - Serunya pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 atau FIFA club world Cup 2025 antara Manchester City berhadapan dengan Al-Hilal.

Pertandingan bergengsi untuk melaju ke babak berikutnya antara Manchester City versus Al-Hilal berlangsung di Camping World Stadium, Orlando, pada Selasa pagi WIB (1/7/2025).

Kickoff babak pertama, Man City langsung menggebrak pertahanan lawannya Al-Hilal, dan pada menit ke-9 sudah mampu membobol gawang kiper Al-Hilal. 

Gol pembuka Man City yang dicetak oleh Bernando Silva membawa harapan antusiasme para pemainnya, namun pada menit ke-46 Al-Hilal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Gol balasan Al-Hilal dicetak oleh Marcos Leonardo, hingga kedudukan sama ini sampai turun minum.

Kickoff babak kedua dimulai, duel kedua tim ini sungguh sangat menarik dengan pertandingan yang diperagakan kedua kesebelasan dengan ambisi meraih kemenangan.

Pada menit ke-52, serangan mematikan Al-Hilal mampu menjebol gawang kiper Man City. 

Malcon pencetak gol kedua Al-Hilal membawa keunggulan sementara untuk timnya. Namun tidak lama dari kebobolan gawangnya, Man City mampu membalasnya pada menit ke-55.

Gol balasan Man City dicetak oleh Erling Haaland, dan kedudukan kembali sama menjadi 2-2.

Pertandingan makin sengit dengan aksi-aksi serangan kedua kesebelasan ini menekan pertahanan lawannya.

Waktu normal pertandingan usai, kedudukan masih sama, dan dilanjut dengan tamabahan waktu, dan pemain Al-Hilal pada menit ke-94 berhasil menyontek bola ke gawang kiper Man City.

Kedudukan kembali berubah, Man City 2-3 Al-Hilal.

Posisi tertinggal sementara, Man City tampak makin ngotot untuk menyamakan kedudukan dengan terus mengurung pertahanan Al-Hilal, sehingga pada menit ke-104 berhasil membobol gawang kiper Al-Hilal. 

Gol ketiga Man City dicetak oleh Phil Foden dan kembali posisi gol sama menjadi 3-3, akan tetapi delapan menit kemudian (112') pemain Al-Hilal, Marcos Leonardo berhasil mencetak gol ke gawang Man City, dan kedudukan kembali berubah menjadi 3-4.

Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Al-Hilal 4-3 Man City, dan Al-Hilal melaju ke babak berikutnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...