Langsung ke konten utama

Perempat Final Liga Champions UEFA: Arsenal Gunduli Madrid, Bayern Ditekuk Inter

 


MENJUAL HARAPAN – Perempat final Liga Champions 2024-2025, Arsenal menjamu Madrid, Bayern Munchen versus Inter.

Duel leg pertama dari 2 pertandingan pada perempat final UEFA Champions League Arsenal menjamu Madrid berlangsung di Stadion Emirates, Rabu dini hari WIB (9/4/2025).

Arsenal berhasil tumbangkan Madrid dengan skor gol 3-0.

Tiga gol kemenangan Arsenal atas Madrid ini, semuanya dicetak pada babak kedua menit 58 dan 70 lewat tendangan Declan Rice, dan menit ke-75 melalui tendangan Mikel Merino.

Pada babak kedua tim ini saling memberi tekanan terhadap pertahanan lawannya, kendati tidak ada gol sama sekali yang terjadi ke gawang masing-masing.

Atas kemenangan ini, satu langkah lagi Arsenal memasuki semifinal pada leg kedua yang bermain di Madrid nanti.

Sedangkan Bayern Munchen menjamu Inter pada putaran pertama ini berlangsung di Stadion Allianz Arena, Rabu dini hari WIB (9/4/2025).

Bayern Munchen derita kekalahan dengan skor gol akhir 1-2 atas Inter.

Duel kedua tim ini, sangat sengit, saling jual beli serangan terus terjadi. Dan pada menit ke-38 babak pertama, Bayern kebobolan gawangnya.

Gol pembuka keunggulan Inter dicetak oleh Lautaro Martinez, dan hingga turun minum tidak ada tambahan gol lagi.

Babak kedua para pemain kedua kesebelasan kembali ke lapangan, Bayern Munchen yang tertinggal 0-1, berusaha bangkit dengan aksi-kasi menyerangnya ke pertahanan Inter, namun masih belum berhaisl membuahkan gol.

Bayern Munchen terus menekan pertahanan Inter, dan akhirnya pertahanan Inter bobol juga pada menit ke-85 gawangnya bergetar karena tendangan Thomas Muller.

Kedudukan menjadi sama 1-1, pertandingan makin panas dan sengit pada semua lini yang ditunjukkan kedua tim ini.

Tiga menit setelah kebobolan, Inter berhasil membuat gol keduanya pada menit ke-88 lewat tusukan Davide Fraltesi.

Inter unggul 2-1 atas tuan rumah Bayern Munchen pada leg ke-1 ini. Dan pada leg ke-2 perempat final ini, Inter menjadi tuan rumah.**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...