Langsung ke konten utama

H. Sulaeman L Hamzah: Pancasila Harus Hadir dalam Kebijakan Pangan

  

Sambutan Wakil Bupati Kab. Merauke, Provinsi Papua Selatan di acara kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan untuk tenaga penyuluh pertanian di Kab. Merauke (9/12/2025) 

MENJULAN HARAPAN - Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kembali digelar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, sebagai bagian dari upaya memperkuat pemahaman ideologi dan nilai kebangsaan di tengah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 9 Desember 2025, bertempat di Aula Rumah Aspirasi H. Sulaeman L Hamzah, Jalan Noari, Kelurahan Karang Indah, Merauke.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ke-9 tersebut menghadirkan Anggota MPR RI dari Daerah Pemilihan Papua, H. Sulaeman L Hamzah, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari tenaga penyuluh pertanian, petani, serta perwakilan media lokal di Merauke.

H. Sulaeman L. Hamzah memberikan sambutan dan pemaparan materi penerapan nilai-nilai Pancasila dihubungkan dengan swasembada pangan bidang pertanian 

Dalam sambutannya, H. Sulaeman L Hamzah menegaskan bahwa tugas sosialisasi Empat Pilar—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan amanat konstitusi yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Menurutnya, pemahaman ideologi kebangsaan harus dibumikan dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat.

Ia menekankan bahwa Pancasila tidak boleh berhenti sebagai doktrin normatif, tetapi harus diterjemahkan menjadi kebijakan dan tindakan nyata yang berpihak pada kepentingan rakyat, khususnya di sektor-sektor strategis seperti pangan dan pertanian. “Nilai keadilan sosial harus benar-benar dirasakan oleh petani dan masyarakat kecil,” ujarnya.

Forum sosialisasi berlangsung dialogis. Sejumlah peserta menyampaikan pandangan kritis terkait kondisi sektor pangan nasional, terutama kebijakan impor pangan yang dinilai kerap merugikan petani lokal ketika musim panen tiba. Isu ketimpangan akses lahan dan perlindungan terhadap petani kecil juga menjadi sorotan utama.

Menanggapi hal tersebut, H. Sulaeman menjelaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan bagian penting dari kedaulatan nasional. Ia menyebut, ketergantungan terhadap impor pangan menunjukkan masih lemahnya sistem pangan nasional yang belum sepenuhnya berpihak pada potensi dan kekuatan lokal.

Peserta Sosialisasi 4 Pilar Konsesnsus Kebangsaan (9/12/2025)

Selain soal impor, peserta juga mengangkat persoalan peran perempuan dalam sektor pertanian yang dinilai masih kurang mendapatkan perhatian kebijakan. Di sejumlah daerah, perempuan justru menjadi penggerak utama produksi pangan, namun sering terpinggirkan dalam akses lahan, modal, dan pelatihan.

Sulaeman menegaskan bahwa penghormatan terhadap peran perempuan sejalan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana tertuang dalam Pancasila. Menurutnya, kebijakan pangan harus responsif gender agar pembangunan berjalan inklusif dan berkeadilan.

Diskusi juga menyoroti persoalan alih fungsi lahan pertanian dan kerusakan ekosistem yang mengancam keberlanjutan pangan. Dalam perspektif Empat Pilar Kebangsaan, menjaga lingkungan hidup dipandang sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusional negara.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah penyerapan aspirasi masyarakat, khususnya kelompok petani dan penyuluh pertanian, yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan daerah. Aspirasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan di tingkat nasional.

Penyelenggaraan sosialisasi ini dilaksanakan oleh Rumah Aspirasi H. Sulaeman L Hamzah bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat jembatan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat.

Foto bersama usai acara kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Konsensus Kebangsaan (9/12/2025)

Para peserta menyambut positif kegiatan tersebut karena dinilai memberikan ruang dialog yang terbuka dan substansial. Mereka berharap sosialisasi Empat Pilar tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar berdampak pada kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.

Melalui kegiatan ini, MPR RI menegaskan komitmennya untuk terus membumikan nilai-nilai kebangsaan di daerah, khususnya di Papua Selatan. Diharapkan, pengamalan Pancasila dan Empat Pilar Kebangsaan mampu menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan keadilan sosial, kedaulatan pangan, dan persatuan bangsa. (HM_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Ulasan Matchday Keenam Liga Eropa 2025/2026

MENJUAL HARAPAN - PEKAN keenam Liga Eropa musim 2025/2026 menutup babak penyisihan grup dengan drama yang tak kalah dari panggung utama Liga Champions. Malam penuh intensitas itu menghadirkan kejutan, kepastian, dan tragedi bagi tim-tim yang gagal memanfaatkan momentum terakhir. Dari Glasgow hingga Lyon, dari Porto hingga Basel, setiap stadion menjadi panggung cerita yang akan dikenang sepanjang musim. Celtic Park yang biasanya bergemuruh justru menjadi saksi bisu keperkasaan AS Roma. Tim Serigala Ibukota tampil dingin dan klinis, menggilas Celtic dengan skor telak 0-3. Roma menunjukkan kedewasaan taktik, seakan ingin menegaskan bahwa mereka bukan sekadar penggembira di kompetisi ini. Celtic, yang sempat berharap pada dukungan publik Skotlandia, justru terlihat kehilangan arah sejak menit awal. Di Bucharest, drama sesungguhnya terjadi. FCSB menjamu Feyenoord dalam duel yang berakhir dengan skor gila: 4-3. Pertandingan ini layak disebut sebagai pesta gol yang penuh emosi. FCSB, dengan d...

Liverpool Terkapar di Anfield: Nottingham Forest Bungkam Raksasa dengan Skor 3-0

MENJUAL HARAPAN - Dalam laga yang seharusnya menjadi ajang pemulihan performa Liverpool, justru berbalik menjadi mimpi buruk di hadapan publik sendiri. Nottingham Forest tampil penuh percaya diri dan disiplin, menaklukkan tuan rumah dengan skor telak 3-0 dalam pekan kedua belas Liga Inggris musim 2025/2026. Forest Menyerang, Liverpool Terkejut Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, namun Forest menunjukkan bahwa mereka datang bukan untuk bertahan. Murillo membuka keunggulan di menit ke-33 lewat sundulan tajam hasil sepak pojok. Gol ini mengubah atmosfer di Anfield menjadi tegang dan penuh tekanan. Tak lama setelah jeda, Nicolò Savona menggandakan keunggulan Forest di menit ke-46 dengan tembakan jarak jauh yang mengejutkan Alisson Becker. Morgan Gibbs-White menutup pesta gol di menit ke-78, memanfaatkan kelengahan lini belakang Liverpool yang tampak kehilangan arah. Statistik yang Menggambarkan Ketimpangan Penguasaan bola : Liverpool 62% — Forest 38% Tembakan ke gawang : Liv...