| Jenis roti Turki (istimewa) |
MENJUAL HARAPAN - Di setiap sudut Turki, dari desa terpencil hingga pusat kota metropolitan, roti bukan sekadar makanan pokok—ia adalah simbol budaya yang hidup. Tradisi pembuatan roti di Anatolia, wilayah yang dikenal sebagai salah satu tempat lahirnya peradaban menetap, telah berlangsung selama ribuan tahun dan terus diwariskan lintas generasi.
Penemuan arkeologis di berbagai situs kuno memperkuat posisi roti sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah kuliner Turki. Di Catalhoyük, Konya, arkeolog menemukan roti beragi berusia 8.600 tahun, sementara di Eskisehir, sepotong roti dari 5.000 tahun lalu ditemukan mengandung gandum emmer dan lentil. Penemuan ini menunjukkan bahwa teknik fermentasi dan pemanggangan telah dikenal sejak masa prasejarah.
Tak hanya sebagai makanan, roti juga memiliki makna spiritual. Di Karaman, lima roti terkarbonisasi dari abad ke-7 hingga ke-8 Masehi diyakini sebagai roti sakramental dalam ritual Kristen awal. Sementara itu, cetakan roti bermotif berlian dari Harran, Sanliurfa, mengungkap jejak artistik dalam tradisi memanggang roti masyarakat masa lampau.
Hingga kini, budaya roti di Turki tetap hidup dan berkembang. Dari roti jagung keemasan di Laut Hitam hingga tandur hangat di Anatolia Timur, setiap wilayah memiliki varian khas yang mencerminkan kekayaan bahan lokal dan tradisi kuliner setempat. Toko roti tradisional dan pembuat roti rumahan terus menjaga warisan ini dengan penuh cinta.
Salah satu ikon roti Turki yang paling dikenal adalah pide—roti pipih tebal yang dipanggang dalam oven batu. Varian seperti tirnak pide, tombik pide, dan Ramazan pidesi kerap hadir dengan topping keju, bayam, atau daging cincang. Popularitasnya membuat restoran khusus pide menjamur di seluruh negeri, dari Istanbul hingga kota-kota kecil.
Tak kalah penting, lavash dan yufka—dua jenis roti pipih tipis—telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2016. Dibuat secara kolektif oleh para perempuan Anatolia untuk persiapan musim dingin dan acara istimewa, roti ini menjadi simbol solidaritas dan tradisi. Di Turki, roti bukan hanya makanan, melainkan cermin sejarah, identitas, dan kebersamaan. (Sjs_267)
Komentar