MENJUAL HARAPAN - Musim 2025/2026 Liga Champions UEFA telah memasuki babak baru dengan format liga 36 tim yang semakin memperketat persaingan. Putaran kedua telah rampung, dan 15 klub teratas mulai menunjukkan siapa yang siap bersaing di puncak Eropa.
Berikut ulasan tajam dan lugas dari hasil putaran kedua:
Dominasi Awal Tanpa Cela: Lima Klub Sempurna
Lima klub teratas, yaitu Bayern, Madrid, PSG, Inter, dan Arsenal mencatatkan dua kemenangan dari dua laga, masing-masing mengoleksi 6 poin. Mereka tampil solid, menunjukkan kedalaman skuad dan konsistensi taktik.
1. Bayern München: Menyerang tajam dengan 6 gol dan hanya kebobolan 2. Efisiensi tinggi dan mental juara terlihat jelas.
2. Real Madrid: Kombinasi lini tengah kreatif dan pertahanan kokoh. 5 gol dan hanya 1 kebobolan.
3. PSG: Pertahanan sempurna, belum kebobolan satu pun. Serangan klinis dengan 4 gol.
4. Inter Milan: Tim Italia ini tampil disiplin dan efektif. 4 gol dan hanya 1 kebobolan.
5. Arsenal: Tim muda yang lapar kemenangan. 3 gol tanpa kebobolan, menunjukkan stabilitas dan potensi besar.
Penantang Serius: Qarabag dan Dortmund
Qarabag mengejutkan banyak pihak dengan 4 poin dari dua laga. Klub asal Azerbaijan ini menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pelengkap.
Dortmund tampil agresif, meski sempat tergelincir. 3 poin dan 3 gol menunjukkan potensi serangan yang berbahaya.
Tim Elit yang Masih Mencari Ritme
Man City, Tottenham, Atlético Madrid masing-masing mengantongi 3 poin. Mereka menang satu kali dan kalah satu kali, menunjukkan inkonsistensi yang harus segera dibenahi.
Ketiganya memiliki selisih gol nol, menandakan bahwa mereka belum mampu mendominasi lawan secara menyeluruh.
Tim yang Masih Dingin: Newcastle dan Marseille
Kedua tim hanya meraih 1 poin dari dua laga. Mereka belum menemukan formula kemenangan dan harus segera bangkit jika ingin lolos ke fase gugur.
Alarm Merah: Brugge, Sporting CP, Eintracht Frankfurt
Tiga tim ini berada di dasar klasemen dengan nol poin dan selisih gol negatif. Terutama Eintracht Frankfurt, yang kebobolan 5 gol dan hanya mencetak 1, menunjukkan krisis performa yang serius.
Penutup
Putaran kedua Liga Champions UEFA musim ini memperlihatkan bahwa dominasi tradisional masih kuat, namun kejutan dari tim-tim non-unggulan seperti Qarabag menambah warna kompetisi. Format baru 36 tim membuat setiap poin sangat berarti, dan margin kesalahan semakin kecil.
Bila tren ini berlanjut, kita bisa menyaksikan persaingan sengit hingga putaran ke-8. Siapa yang akan bertahan di puncak, dan siapa yang akan tergelincir? Sepak bola Eropa sedang berada di titik paling kompetitifnya. (S_267)
Komentar