Langsung ke konten utama

Wakil Rakyat yang Teruji di Tengah Dinamika Demokrasi



MENJUAL HARAPAN - Demokrasi bukanlah sistem yang statis. Ia bergerak, berubah, dan terus diuji oleh dinamika sosial, politik, dan teknologi. Karenanya, di tengah arus perubahan ini, wakil rakyat dituntut bukan hanya untuk hadir, tetapi untuk teruji—secara etis, reflektif, dan substantif.

Artikel ini mengajak kita untuk memahami bahwa menjadi wakil rakyat yang teruji berarti mampu menjaga komitmen publik di tengah kompleksitas demokrasi yang terus berkembang.

Dinamika demokrasi lokal di Indonesia tidak lepas dari tekanan elektoral, fragmentasi politik, dan tuntutan transparansi. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu berdiri tegak di tengah tekanan, tanpa kehilangan arah dan nilai. Max Weber (1919) mengemuakan bahwa “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, ujian sejati bukan datang dari lawan politik, tetapi dari konsistensi terhadap prinsip.

Fungsi DPRD—legislasi, penganggaran, dan pengawasan—harus dijalankan dengan kesadaran bahwa setiap keputusan memiliki dampak sosial. Legislasi yang teruji adalah legislasi yang menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar memenuhi agenda partai. Legislasi yang berdampak lahir dari proses yang reflektif, dan berpihak. Oleh karena itu, wakil rakyat harus mampu menyusun Perda yang relevan, adil, dan partisipatif.

Dalam penganggaran merupakan ruang ujian keberpihakan. Di tengah tekanan politik dan kepentingan sektoral, wakil rakyat harus mampu menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas utama. Transparency International (2022) menyatakan bahwa “Integritas anggaran adalah indikator utama dari kredibilitas kelembagaan.” Maka, wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu menjaga transparansi dan keadilan dalam alokasi anggaran.

Fungsi pengawasan yang teruji adalah pengawasan yang dijalankan dengan keberanian dan data. Hak interpelasi dan angket bukan sekadar alat politik, melainkan instrumen koreksi yang harus dijalankan dengan etika. Robert Dahl (1989) menyatakan bahwa “Demokrasi membutuhkan pengawasan yang dijalankan dengan integritas, bukan dengan kepentingan.” Jadi, wakil rakyat harus mampu menggunakan hak pengawasan sebagai ruang pembelajaran kelembagaan.

Sebab, dinamika demokrasi juga menuntut kemampuan adaptasi. Perubahan teknologi, tuntutan digitalisasi, dan ekspektasi publik terhadap transparansi menuntut wakil rakyat untuk terus belajar. Amartya Sen (1999) menyatakan bahwa “Kebebasan politik harus memperluas kemampuan publik untuk berpartisipasi.” Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu menjadikan teknologi sebagai alat partisipasi, bukan sekadar alat komunikasi.

Dalam jelankan peran dan fungsinya, wakil rakyat juga dalam keseharian diuji, dan etika kelembagaan menjadi ujian harian. Di tengah godaan kekuasaan dan konflik kepentingan, wakil rakyat harus mampu menjaga integritas. Sebab, etika publik merupakan janjung dari demokrasi yang sehat. Karenya, wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang menjadikan etika sebagai sikap, bukan sekadar aturan.

Jadi, keterlibatan publik sebagai bagian dari indikator dari wakil rakyat yang teruji. Reses, kunjungan kerja, dan forum warga harus dijalankan sebagai ruang refleksi dan penyemaian harapan. Wakil rakyat harus hadir di tengah masyarakat, mendengar yang tidak terdengar, dan menjawab dengan kebijakan yang berpihak. Demokrasi yang bernapas adalah demokrasi yang dijalankan dengan kedekatan sosial.

Ujian juga datang dari dinamika internal DPRD. Fraksi, komisi, dan badan-badan legislatif adalah ruang deliberatif yang menuntut kemampuan berdialog, bernegosiasi, dan membangun konsensus. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu menjaga prinsip di tengah kompromi, dan menjaga nilai di tengah dinamika.

Media dan masyarakat sipil adalah penguji eksternal yang tak pernah berhenti. Setiap keputusan, setiap pernyataan, dan setiap tindakan akan dinilai. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu menjawab kritik dengan refleksi, data, dan perbaikan. Demokrasi yang sehat membutuhkan wakil rakyat yang terbuka terhadap evaluasi.

Selain itu, ujian juga datang dari janji politik. Ketika janji kampanye tidak diterjemahkan ke dalam kebijakan, maka kepercayaan publik menurun. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang menjadikan janji sebagai komitmen, bukan sekadar retorika. Konsistensi antara kata dan tindakan adalah fondasi dari kepercayaan publik.

Di tengah dinamika demokrasi, wakil rakyat harus menjadi jangkar nilai. Ketika arus politik bergeser, ketika tekanan meningkat, dan ketika ekspektasi publik berubah, wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang tetap berpijak pada etika, keberpihakan, dan refleksi. Demokrasi yang bergerak membutuhkan wakil rakyat yang stabil secara moral.

Dengan begitu, menjadi wakil rakyat yang teruji di tengah dinamika demokrasi merupakan tentang menjadikan fungsi kelembagaan sebagai ruang nilai. Ketika fungsi dijalankan dengan nurani, maka demokrasi tidak hanya dijalankan, tetapi dihidupkan. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang menjadikan setiap tantangan sebagai ruang pembuktian, dan setiap keputusan sebagai ruang keberpihakan. (Sjs_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Persita Tangerang Gulingkan Trend Positif PSIM Yogyakarta

  MENJUAL HARAPAN - Pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, menjadi momen keberuntungan Persita Tangerang saat menjamu tim PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10/2025). Pendekar Cisadane menggulingkan trend positif PSIM Yogyakarta dengan kemenangan 4-0. Eber Bessa menggolkan gol pembuka atas operan pemain setimnya Rayco Rodriguez   pada menit ke 23. K edudukan 1-0 ini tidak alami perubahan lagi hingga pertandingan turun minum. U sai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan, tuan rumah Persita Tangerang yang sementara sudah unggul 1-0 atas PSIM Yogayarkta, tampak aksi-aksi serangannya terus menekan pertahanan tim lawan. S erangan demi serangan para pemain Pendekar Cisadane ini akhirnya kembali membobol gawang kiper PSIM pada meint ke-70 yang dicetak oleh Rayco Rodriguez . S udah unggul 2 gol, Persita Tangerang makin agresif melakukan serangan demi serangannya, kendati para pemain PSIM berusaha menghadangnya, namun hadanga...

Arema FC Sukses Bawa Pulang Tiga Poin dari Markas PSM Makasar

  MENJUAL HARAPAN - PSM Makasar di pekan kedelapan BRI Super League musim 2025/2026 menjamu Arema FC yang berlangsung tanding di Stadion Gelora BJ Habibie, pare-pare, Minggu (19/10/2025). K ick off babak pertama dimulai, PSM Makasar langsung tancap gas menekan pertahanan Arema FC, dan tekanan ke pertahanan Arema FC terus terjadi sehingga membuat para pemain Arema FC kewalahan menghadang gerakan para pemain PSM Makasar. S erangan demi serangan pemain tuan rumah yang terus terjadi di awal babak pertama ke pertahanan Singo Edan, akhirnya pertahanannya bobol juga pada menit ke-5. T uan rumah berhasil menggetarkan gawang kiper Arema FC yang dicetak oleh Victor Luiz. U nggul lebih dahulu, PSM Makasar tampak makin gereget untuk terus mencipta gol dengan aksi-aksi serangannya ke pertahanan Arema FC, namun hadangan demi hadangan para pemain Arema FC juga tidak kalah hebatnya menggagagalkannya. K edudukan 1-0 masih belum berubah hingga akhirnya babak pertama berakhir. B abak kedua dimulai, k...