Langsung ke konten utama

Kemenangan Bhayangkara FC Vs Persik, Secercah Harapan di Tengah Badai



MENJUAL HARAPAN — Angin segar berembus kencang di Stadion Sumpah Pemuda. Bhayangkara FC, tim yang tengah berjuang keras, akhirnya berhasil memetik kemenangan penting saat menjamu Persik Kediri dalam lanjutan BRI Super League musim 2025/2026. Kemenangan tipis 1-0 ini bukan sekadar tiga poin, melainkan sebuah pernyataan bahwa asa untuk bangkit masih menyala di dada setiap pemain.

Laga ini seolah menjadi panggung pertunjukan bagi Bhayangkara FC. Sejak peluit kick-off dibunyikan, mereka tampil beringas, langsung menekan pertahanan lawan. Serangan demi serangan dilancarkan, menunjukkan determinasi tinggi yang tak mau lagi tenggelam dalam kekecewaan. Energi itu begitu terasa, mengalir dari setiap gerakan, dan seolah berteriak, “kami ingin menang!”

Terbukti, perjuangan keras itu langsung membuahkan hasil. Saat pertandingan baru berjalan tujuh menit, nama Denny Sulistyawan mencatatkan diri di papan skor. Tendangan akuratnya berhasil merobek jala gawang Persik, membuat seisi stadion bergemuruh. Gol cepat ini bukan hanya mengejutkan Persik, tetapi juga memberikan kepercayaan diri luar biasa bagi Bhayangkara untuk mengendalikan permainan.

Namun, unggul satu gol tak membuat pertandingan menjadi mudah. Setelah gol Denny, Persik Kediri tak tinggal diam. Mereka mulai menemukan ritme permainan dan balik melancarkan serangan. Laga pun berubah menjadi jual beli serangan yang menegangkan. Bhayangkara FC harus bekerja keras menahan gempuran Macan Putih yang berusaha menyamakan kedudukan.

Pertahanan Bhayangkara menjadi sorotan utama di babak kedua. Para pemain belakang tampil solid, saling bahu membahu menghalau setiap ancaman. Kiper Bhayangkara juga menunjukkan performa gemilang, beberapa kali melakukan penyelamatan krusial yang membuat frustrasi para penyerang Persik. Setiap tekel, blok, dan intersep terasa vital, mempertahankan keunggulan yang sudah diraih dengan susah payah.

Di sisi lain, Persik Kediri tampil kurang beruntung. Meskipun berhasil menciptakan beberapa peluang emas, finishing akhir mereka kurang klinis. Serangan-serangan yang dibangun dengan apik seringkali mentah di depan gawang, entah karena penyelamatan heroik dari kiper Bhayangkara atau karena tendangan yang melenceng. Ini menjadi catatan penting bagi pelatih Persik untuk dievaluasi.

Hingga menit akhir, skor 1-0 tak berubah. Bhayangkara FC berhasil mengamankan kemenangan berharga di kandang sendiri. Tiga poin ini menjadi oase di tengah gurun, mengatrol posisi mereka ke peringkat ke-7 klasemen sementara dengan total 8 poin. Sebuah capaian yang patut disyukuri, dan menjadi modal penting untuk menatap laga-laga berikutnya.

Sementara itu, Persik Kediri harus pulang dengan tangan hampa. Kekalahan ini membuat posisi mereka sedikit tergelincir, kini berada di urutan ke-10 dengan 7 poin. Posisi yang tentu tidak ideal, tetapi musim masih panjang. Mereka memiliki waktu untuk berbenah dan kembali ke jalur kemenangan.

Bagi Bhayangkara FC, kemenangan ini bukan hanya tentang posisi di klasemen, tetapi tentang mental juara. Ini adalah bukti bahwa mereka mampu bangkit. Kemenangan ini adalah janji, bahwa mereka akan terus berjuang, tak peduli seberapa berat tantangan yang menghadang di BRI Super League. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengawasan Melekat (Waskat)

silahudin Ada ragam pengawasan dalam penyelenggaraan roda pemerintahan, dan salah satunya adalah pengawasan melekat. Pengawasan melekat disingkat WASKAT merupakan salah satu kegiatan manajemen dalam mewujudkan terlaksananya tugas-tugas umum pemerintah (an) dan pembangunan. Waskat, sesungguhnya merupakan kegiatan manajemen sehari-hari yang dilakukan oleh pipinan atau atasan instandi pemerintah dalam setiap satuan unit kerjanya. Apa itu pengawasan melekat? dapat disimak pada video ini.

Menyelami Makna Peribahasa Sunda "Asa Peunggas Leungeun Katuhu"

   Ilustrasi Jenis Pakaian Adat Sunda (Foto tangkapan layer dari  https://learningsundanese.com/pakaian-adat-sunda-jenis-jenis-dan-makna-simbolik/ ) Menjual Harapan – Pergulatan pergaulan kehidupan taubahnya berdampingan antara baik dan buruk. Ragam situasi buruk perlu dihindari, karena berakibat buruk pada khususnya diri sendiri, bahkan dalam kehidupan masyarakat, dan negara. Menelusuri mencari sumber masalah yang menimbulkan situasi buruk tersebut dan menemukannya, berarti setidakanya setengah telah mengatasi situasi tersebut. Ada dalam peribahasa Sunda yang populer, yaitu “Asa peunggas leungeun katuhu” . Secara harfiah berarti “harapan di ujung tangan kanan”. Pesan filosofisnya peribahasa Sunda ini mengajarkan pentingnya mempunyai harapan dan tekad kuat dalam menghadapi berbagai situasi yang sulit. “Leungeun katuhu” (tangan kanan) disimbolkan atau dilambangkan sebagai kekuatan dan kemampuan untuk mencapai tujuan. Iman Budhi Santoso (2016: 601) menjelaskan makna dari ...

Konsistensi Cendekiawan “Memanusiakan” Peradaban

Ilustrasi gambar seorang cendekiawan (Foto hasil proses chat gpt) MENJUAL HARAPAN - Pergulatan berbagai kehidupan negara bangsa ini (nation state) , tampak nyaris tidak lepas dari sorotan kritisi cendekiawan.  Kaum cendekiawan terus bersuara dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti dalam sosial politik, budaya, ekonomi, pendidikan, dan lain sejenisnya.  Sosok kehadiran cendekiawan di tengah pergulatan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara tak dapat ditampik, niscaya selalu berkontributif.  Kehadirannya memiliki peran dan fungsi yang strategis, oleh karena kehadirannya senantiasa hirau dan peduli terhadap permasalahan-permasalahan bangsa demi menjunjung derajat kemanusiaan. Dalam bahasa lain, seseorang yang merasa berkepentingan untuk memikirkan secara rasional dan sepanjang pengetahuannya tentang bangaimana suatu masyarakat atau kemanusiaan pada umumnya bisa hidup lebih baik.  Oleh karena, setiap bangsa dan negara secara langsung atau tidak langsung memutuhkan peran...