Langsung ke konten utama

Como Menggilas Sassuolo, Verona Vs Venezia, dan Parma Vs Spezia Adu Penalti

 


MENJUAL HARAPAN - Babak 32 besar Coppa Italia musim 2025/2026 hasil pertandingan selalu menyajikan drama tak terduga. Beberapa tim Serie B berhasil menunjukkan taringnya, sementara tim-tim Serie A harus berjuang keras.

Como Menggila, Sassuolo Bertekuk Lutut

Seperti petir di siang bolong, Como, yang saat ini berkompetisi di Serie B, berhasil menyingkirkan tim kuat Serie A, Sassuolo. Bertanding di hadapan publik sendiri, Como tampil luar biasa. Mereka berhasil mencetak tiga gol tanpa balas ke gawang tim tamu. Kemenangan ini bukan sekadar keberuntungan. Como menunjukkan permainan yang solid di lini belakang dan sangat efektif saat menyerang balik.

Sebaliknya, Sassuolo tampil di bawah performa. Serangan mereka tumpul dan pertahanan mereka rapuh. Pelatih Sassuolo, yang baru ditunjuk awal musim ini, harus segera mengevaluasi timnya. Kekalahan telak ini menjadi alarm keras bagi mereka. Dengan hasil ini, Como melaju ke babak 16 besar dan menjadi tim kejutan yang patut diwaspadai.

Derbi Sengit Berlanjut Adu Penalti

Pertandingan sengit antara dua tim Serie A, Verona dan Venezia, berakhir tanpa pemenang. Kedua tim bermain sangat hati-hati dan lebih fokus pada pertahanan. Duel ini sangat intens, tetapi minim peluang berbahaya.

Baik Verona maupun Venezia sebenarnya memiliki beberapa kesempatan, tetapi penyelesaian akhir yang buruk membuat skor kacamata 0-0 bertahan hingga peluit panjang.

Hasil imbang ini membuat laga terus berlanjut ke babak adu penalti. Pada baba adu penalti ini, Verona menyerah 4-5 dari Venezia. Pertandingan ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di antara kedua tim.

Parma Menang Adu Penalti dengan Spezia

Laga antara Parma versus Spezia berjalan sangat dramatis. Kedua tim saling kejar-mengejar gol dan menyuguhkan tontonan yang menarik. Parma unggul terlebih dahulu, tetapi Spezia berhasil menyamakan kedudukan. Situasi serupa terjadi di babak kedua, di mana Parma kembali unggul dan Spezia lagi-lagi menyamakan skor.

Pertandingan ini menunjukkan semangat juang kedua tim. Parma, yang juga berasal dari Serie B, menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Sementara itu, Spezia berhasil menunjukkan mentalitas yang kuat dengan dua kali bangkit dari ketertinggalan.

Hasil 2-2 ini membuat laga mereka juga harus ditentukan di babak tambahan waktu atau adu penalti. Pada adu penalti ini, Parma berhasil mengoleksi 4-3 dari Spezia.

Secara keseluruhan, babak 32 besar Coppa Italia ini kembali membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Tim-tim dari kasta di bawahnya bisa saja menyingkirkan tim-tim besar. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hegemoni Ekologis

Oleh Silahudin MENJUAL HARAPAN -  RETORITKA pembangunan berkelanjutan, dan jargon hijau tampak kian populer di ruang-ruang kebijakan, akan tetapi, di balik itu juga tersembunyi satu paradoks besar, yaitu alam terus mengalami kerusakan struktural, walau keberlanjutannya digembar-gemborkan.  Pergulatan hidup kita, dalam realitasnya dikonstruksi oleh bahasa, dan narasi yang seolah peduli terhadap lingkungan, namun, secara praksis terus-menerus melegitimasi eksploitasi. Pada titik simpul inilah, letak hegemoni ekologis, bukan hanya dominasi atas alam, tetapi juga dominasi atas cara berpikir tentang alam. Memang, hegemonis ekologis bekerja secara halus melalui wacana yang kita anggap netral, seperti istilah "pemanfaatan sumber daya", "optimalisasi kawasan", atau "efisiensi energi", dan lain sejenisnya. Dalam tataran kerangka tersebut, alam dikonstruksi sebagai objek pasif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Kepentingan ekonomi diselubungi bahasa sa...

Fiorentina Vs Verona, Udinese Vs Napoli, dan Milan Imbang Lawan Sassuolo

  MENJUAL HARAPAN - Tuan rumah Fieorentina alami kekalahan dari Verona dengan skor gol 1-2 pada pekan ke-15. Fiorentina berada di zona degradasi dengan koleksi 6 poin, sedangkan Verona berada di urutan ke-18 dengan koleksi 12 poin pada klasemenn sementara Serie A pekan kelima belas. Adapun pada pertandingan lainnya, Udinese mengalahkan Napoli dengan skor gol 1-0. Gol semata wayang Udinese dicetak Jurgen Ekkelenkamp, dan kini Udinese berada di urutan ke-10 dengan 21 poin, sementara Napoli sendiri masih bertengger di papan atas urutan ke-3 dengan koleksi 31 poin pada klasemen sementara Serie A pekan ke-15. Sedangakn, Milan menjamu Sassuolo berakhir dengan skor gol 2-2. Masing-masing dua gol itu, AC Milan terlebih dahulu kecolongan gawangnya pada menit ke-13 lewat tendangan Ismael Kone. Namun, tuan rumah AC Milan berhasil menyamakan kedudukan gol 1-1 pada menit ke-34 lewat tusukan Devide Bartesaghi. Selanjutny,a pada menit ke-47, tuan rumah AC Milan berhasil unggul lebih dahulu yang d...

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...