"Jejak Pangan di Dunia yang Berubah - Bagian 1: Ancaman di Meja Makan"
Ilustrasi ragam pangan (foto menjual-harapan.blogspot.com) |
"Cerita bersambung ini merupakan renungan dalam memperingati
"Hari Keamanan Pangan Sedunia" tanggal 7 Juni"
MENJUAL-HARAPAN - Di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, seorang petani bernama Arif memandang sawahnya dengan cemas. Hujan yang tak menentu dan harga pupuk yang melambung tinggi membuatnya bertanya-tanya apakah panennya tahun ini akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sementara itu, ribuan kilometer jauhnya, di sebuah kota besar di Eropa, seorang ibu bernama Sofia membaca berita tentang meningkatnya kasus penyakit akibat makanan yang terkontaminasi.
Hari ini, 7 Juni, dunia memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia, sebuah momentum yang semakin relevan di tengah krisis pangan global. 295 juta orang di dunia kini terancam kelaparan, dipicu oleh konflik, perubahan iklim, dan ketidakstabilan ekonomi (lihat: money.kompas.com). Di Indonesia, ketahanan pangan menjadi tantangan besar, dengan konversi lahan pertanian dan ketergantungan pada impor yang masih tinggi (lihat: indef.or.id).
Arif mengingat bagaimana dulu, sawahnya selalu menghasilkan panen yang melimpah. Namun kini, dengan perubahan cuaca yang ekstrem dan kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada petani kecil, ia harus berjuang lebih keras. Pemerintah telah menggulirkan berbagai kebijakan seperti Lumbung Pangan Nasional dan diversifikasi pangan, tetapi tantangan tetap ada (lihat: indef.or.id).
Di sisi lain dunia, Sofia mulai lebih berhati-hati dalam memilih makanan untuk keluarganya. Ia membaca label dengan lebih teliti, memastikan bahwa makanan yang ia beli telah melalui standar keamanan pangan yang ketat. WHO dan FAO terus mengingatkan bahwa keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga industri dan konsumen (lihat: wartalombok.pikiran-rakyat.com).
Namun, apakah cukup hanya dengan regulasi dan kampanye kesadaran? Bagaimana nasib petani kecil seperti Arif yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia?*
(Bersambung ke Bagian 2: Harapan di Tengah Krisis)
Cerita bersambung (Cerber) "Jejak Pangan di Dunia yang Berubah" ini terdiri dari 3 bagian
Bagian 1: Ancaman di Meja Makan
Bagian 2: Harapan di Tengah Krisis
Bagian 3: Masa Depan Pangan Dunia