MENJUAL HARAPAN — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan sebanyak 22 desa lenyap akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Aceh menjadi provinsi dengan dampak terberat, disusul Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Data kami menunjukkan total ada 22 desa yang hilang. Di Aceh sebanyak 13 desa tersapu, di Sumatera Utara 8 desa, dan di Sumatra Barat 1 desa,” ujar Tito saat memberikan keterangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12).
Selain desa yang hilang, tercatat 1.580 kantor desa terdampak bencana di tiga provinsi tersebut. Angka tertinggi berada di Aceh dengan 1.455 kantor desa, kemudian Sumatra Utara 93, dan Sumatra Barat 32. Kondisi ini membuat pemerintahan desa tidak dapat berjalan normal.
Pemerintah pusat memastikan langkah cepat penanganan. Tito menyebut Kemendagri telah menurunkan sembilan tim untuk membantu warga mengurus dokumen kependudukan yang hilang, seperti Kartu Keluarga, KTP elektronik, akta kelahiran, hingga akta kematian.
Selain itu, sekitar 1.054 Praja IPDN akan diterjunkan mulai 3 Januari 2026 untuk membantu pemulihan di daerah terdampak paling parah, yakni Aceh Tamiang dan Aceh Utara. Mereka akan bertugas selama satu bulan penuh.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah memastikan pelayanan publik tetap berjalan meski desa-desa terdampak bencana mengalami kerusakan parah. (Sh_267)
Komentar