Langsung ke konten utama

Premier League 2025/2026 Pekan Keenam Tuntas, dan Inilah 10 Besar Klasemen

 


MENJUAL HARAPAN - Premier League musim 2025/2026 telah menyelesaikan pekan keenamnya, dan persaingan di papan atas klasemen semakin memanas. Sepuluh tim teratas menunjukkan performan yang beragam, dari dominasi mutlak hingga kejutan tak terduga. 

Liverpool tampil sebagai pemuncak klasemen dengan 15 poin dari enam laga. Tim asuhan Jürgen Klopp menunjukkan konsistensi luar biasa, mencetak 12 gol dan hanya kebobolan 7. Kemenangan atas Crystal Palace di pekan keenam mempertegas dominasi mereka. Ryan Gravenberch dan Hugo Ekitike menjadi motor serangan baru yang efektif, menambah dimensi dalam permainan The Reds.

Arsenal berada di posisi kedua dengan 13 poin. Meskipun sempat ditahan imbang oleh Manchester City di pekan kelima, mereka bangkit dengan kemenangan atas Newcastle di pekan keenam. Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka terus menjadi ancaman di sisi sayap, sementara lini tengah yang dikomandoi Declan Rice semakin solid. Namun, pertahanan masih menunjukkan celah yang bisa dimanfaatkan lawan.

Crystal Palace berada di posisi ketiga dengan 12 poin. Meskipun kalah dari Liverpool, mereka tetap menunjukkan karakter kuat. Permainan kolektif dan pressing tinggi menjadi ciri khas tim ini. Michael Olise dan Eberechi Eze menjadi pemain kunci yang mampu mengubah arah pertandingan dengan kreativitas mereka.

Tottenham Hotspur menempati posisi keempat dengan 11 poin, hanya kalah selisih gol dari Arsenal. Di bawah pelatih baru mereka, Spurs menunjukkan permainan menyerang yang atraktif. Kemenangan atas Wolves di pekan keenam menunjukkan efisiensi mereka dalam menyelesaikan peluang. James Maddison dan Son Heung-min menjadi duet yang mematikan di lini depan.

Sunderland berada di posisi kelima dengan 11 poin, hasil yang cukup mengejutkan bagi tim promosi. Mereka menunjukkan keberanian dan determinasi tinggi dalam setiap laga. Hasil imbang melawan Nottingham Forest di pekan keenam menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi. Manajer mereka layak mendapat pujian atas strategi yang efektif.

Bournemouth menjadi kejutan musim ini dengan menempati posisi keenam. Tim yang biasanya berkutat di papan tengah kini mengoleksi 11 poin. Permainan disiplin dan transisi cepat menjadi kunci keberhasilan mereka. Hasil imbang melawan Leeds di pekan keenam menunjukkan bahwa mereka mampu bertahan dalam tekanan dan tetap kompetitif.

Manchester City berada di posisi ketujuh dengan 10 poin, hasil yang mengecewakan bagi juara bertahan dua musim sebelumnya. Hasil imbang melawan Arsenal dan kemenangan atas Burnley menunjukkan inkonsistensi mereka. Erling Haaland masih menjadi andalan, namun lini tengah kehilangan kreativitas setelah kepergian Kevin De Bruyne.

Chelsea menempati posisi kedelpan dengan 8 poin. Tim London Barat ini masih mencari konsistensi di bawah pelatih Amorim. Kekalahan dari Manchester United di pekan kelima menjadi pukulan, namun mereka bangkit dengan kemenangan atas Brighton di pekan keenam. Moises Caicedo dan Enzo Fernandez mulai menunjukkan chemistry di lini tengah.

Everton berada di posisi kesembilan dengan 8 poin. Meskipun kalah dari Liverpool di derby Merseyside, mereka menunjukkan perbaikan dalam permainan. Kemenangan atas West Ham di pekan keenam menjadi bukti bahwa tim ini mulai menemukan ritme. Idrissa Gueye dan Amadou Onana menjadi jangkar penting di lini tengah.

Brigton menempati posisi kesepuluh besar dengan 8 poin. Kemenangan atas Brentford di pekan kelima dan hasil imbang melawan Aston Villa di pekan keenam menunjukkan stabilitas permainan mereka. Andreas Pereira menjadi sosok penting dalam mengatur tempo permainan dan menciptakan peluang.

Brighton menempati posisi kesepuluh dengan 8 poin, hasil yang cukup mengecewakan mengingat ekspektasi tinggi terhadap tim asuhan Roberto De Zerbi. Setelah musim lalu tampil impresif dan lolos ke kompetisi Eropa, performa mereka di awal musim ini belum stabil. Kekalahan dari Chelsea di pekan keenam memperlihatkan kelemahan di lini belakang, meskipun serangan mereka tetap tajam lewat Kaoru Mitoma dan João Pedro. Tantangan terbesar Brighton saat ini adalah menemukan keseimbangan antara ambisi menyerang dan disiplin bertahan.

Persaingan di papan atas klasemen Premier League musim ini sangat terbuka. Liverpool memang unggul, namun Arsenal dan  Crystal Palace serta Tottenham terus menempel ketat. Tim-tim kejutan seperti Bournemouth dan Sunderland menambah warna dalam kompetisi yang sudah penuh drama dan intensitas.

Dengan enam pekan berlalu, tren permainan mulai terlihat. Tim-tim besar masih mencari konsistensi, sementara tim-tim yang sebelumnya dianggap lemah mulai menunjukkan taringnya. Premier League 2025/2026 menjanjikan persaingan yang lebih ketat dan penuh kejutan di pekan-pekan mendatang.

Kita akan menantikan apakah Liverpool mampu mempertahankan performa gemilang mereka, atau apakah Arsenal dan Tottenham bisa mengejar. Sementara itu, mata juga tertuju pada tim-tim seperti Bournemouth dan Sunderland yang berpotensi menjadi kuda hitam musim ini. Satu hal yang pasti: drama Premier League belum akan berakhir dalam waktu dekat. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hegemoni Ekologis

Oleh Silahudin MENJUAL HARAPAN -  RETORITKA pembangunan berkelanjutan, dan jargon hijau tampak kian populer di ruang-ruang kebijakan, akan tetapi, di balik itu juga tersembunyi satu paradoks besar, yaitu alam terus mengalami kerusakan struktural, walau keberlanjutannya digembar-gemborkan.  Pergulatan hidup kita, dalam realitasnya dikonstruksi oleh bahasa, dan narasi yang seolah peduli terhadap lingkungan, namun, secara praksis terus-menerus melegitimasi eksploitasi. Pada titik simpul inilah, letak hegemoni ekologis, bukan hanya dominasi atas alam, tetapi juga dominasi atas cara berpikir tentang alam. Memang, hegemonis ekologis bekerja secara halus melalui wacana yang kita anggap netral, seperti istilah "pemanfaatan sumber daya", "optimalisasi kawasan", atau "efisiensi energi", dan lain sejenisnya. Dalam tataran kerangka tersebut, alam dikonstruksi sebagai objek pasif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Kepentingan ekonomi diselubungi bahasa sa...

Ulasan Matchday Keenam Liga Eropa 2025/2026

MENJUAL HARAPAN - PEKAN keenam Liga Eropa musim 2025/2026 menutup babak penyisihan grup dengan drama yang tak kalah dari panggung utama Liga Champions. Malam penuh intensitas itu menghadirkan kejutan, kepastian, dan tragedi bagi tim-tim yang gagal memanfaatkan momentum terakhir. Dari Glasgow hingga Lyon, dari Porto hingga Basel, setiap stadion menjadi panggung cerita yang akan dikenang sepanjang musim. Celtic Park yang biasanya bergemuruh justru menjadi saksi bisu keperkasaan AS Roma. Tim Serigala Ibukota tampil dingin dan klinis, menggilas Celtic dengan skor telak 0-3. Roma menunjukkan kedewasaan taktik, seakan ingin menegaskan bahwa mereka bukan sekadar penggembira di kompetisi ini. Celtic, yang sempat berharap pada dukungan publik Skotlandia, justru terlihat kehilangan arah sejak menit awal. Di Bucharest, drama sesungguhnya terjadi. FCSB menjamu Feyenoord dalam duel yang berakhir dengan skor gila: 4-3. Pertandingan ini layak disebut sebagai pesta gol yang penuh emosi. FCSB, dengan d...

Fiorentina Vs Verona, Udinese Vs Napoli, dan Milan Imbang Lawan Sassuolo

  MENJUAL HARAPAN - Tuan rumah Fieorentina alami kekalahan dari Verona dengan skor gol 1-2 pada pekan ke-15. Fiorentina berada di zona degradasi dengan koleksi 6 poin, sedangkan Verona berada di urutan ke-18 dengan koleksi 12 poin pada klasemenn sementara Serie A pekan kelima belas. Adapun pada pertandingan lainnya, Udinese mengalahkan Napoli dengan skor gol 1-0. Gol semata wayang Udinese dicetak Jurgen Ekkelenkamp, dan kini Udinese berada di urutan ke-10 dengan 21 poin, sementara Napoli sendiri masih bertengger di papan atas urutan ke-3 dengan koleksi 31 poin pada klasemen sementara Serie A pekan ke-15. Sedangakn, Milan menjamu Sassuolo berakhir dengan skor gol 2-2. Masing-masing dua gol itu, AC Milan terlebih dahulu kecolongan gawangnya pada menit ke-13 lewat tendangan Ismael Kone. Namun, tuan rumah AC Milan berhasil menyamakan kedudukan gol 1-1 pada menit ke-34 lewat tusukan Devide Bartesaghi. Selanjutny,a pada menit ke-47, tuan rumah AC Milan berhasil unggul lebih dahulu yang d...