Langsung ke konten utama

Akar-akar Hisap dan Tanah yang Kering

 



MENJUAL HARAPAN - Akar-akar hisap mulai menjalar di bawah tanah Kebun Raya Nusantara. Akar-akar ini bukan berasal dari pohon-pohon yang menumbuhkan kehidupan, melainkan dari "Pohon Kapital" yang ditanam oleh Para Penguasaha. Akar-akar ini memiliki kemampuan luar biasa: menghisap sari-sari tanah hingga kering kerontang, meninggalkan sisa-sisa yang tak berguna bagi tanaman lain. Mereka bahkan mampu menghisap semangat dan harapan dari Para Petani Kecil.

Setiap hari, akar-akar ini semakin membesar dan menjalar ke segala arah, menjangkau setiap jengkal tanah yang tersisa. Mereka tidak peduli apakah tanah itu sudah digarap oleh Para Petani Kecil atau belum, mereka akan tetap menghisapnya hingga tak bersisa. Seperti lintah yang menempel di tubuh, akar-akar ini terus menggerogoti Kebun Raya, membuat tanahnya semakin tandus dan tak berdaya.

Si Kecil, si semut pekerja, melihat bagaimana tanah di sekeliling sarangnya mulai mengering. Rumput-rumput yang dulunya hijau kini menguning, dan bunga-bunga yang dulunya mekar kini layu tak berdaya. Ia dan kawanannya harus berjalan lebih jauh untuk mencari remah-remah makanan, namun hasilnya selalu nihil. Mereka mulai merasakan kelaparan yang mencekik, dan kelelahan yang tak terhingga.

Para Penguasaha, dari balik pagar-pagar tinggi mereka, tersenyum puas. Semakin kering tanah di luar pagar, semakin mereka merasa aman. Mereka bahkan memiliki "Pompa Keuntungan" yang terhubung langsung dengan akar-akar hisap itu, memastikan setiap tetes sari tanah langsung mengalir ke pundi-pundi mereka. Mereka tak peduli jika tanah di luar pagar menjadi gurun, asalkan tanah di dalam pagar mereka tetap subur dan menghasilkan keuntungan.

Beberapa Petani Kecil mencoba mencabut akar-akar hisap itu, namun usaha mereka sia-sia. Akar-akar itu terlalu kuat, terlalu banyak, dan terlalu dalam menancap di tanah. Setiap kali mereka mencoba mencabut satu akar, sepuluh akar lainnya akan tumbuh, menjerat mereka dalam lingkaran penderitaan yang tak berujung. Mereka bahkan diancam oleh "Penjaga Pagar" yang bertubuh besar, jika berani mengganggu "tanaman" milik Para Penguasaha.

Ada juga fenomena "Pupuk Janji" yang disebarkan oleh Para Penguasaha. Pupuk ini terlihat seperti pupuk biasa, namun sebenarnya hanya ilusi. Pupuk ini tidak membuat tanah subur, melainkan hanya membuat Para Petani Kecil terlena dengan harapan palsu. Mereka berjanji akan memberikan pupuk yang lebih baik, akan memberikan bibit yang lebih unggul, namun semua itu hanyalah tipuan untuk menjaga agar akar-akar hisap tetap bisa bekerja.

Si Kecil, si semut pekerja, merasakan keputusasaan yang mendalam. Ia melihat bagaimana Kebun Raya yang dulunya hidup, kini perlahan mati. Ia tahu bahwa jika akar-akar hisap ini terus menjalar, maka tidak akan ada lagi yang tersisa. Ia hanya berharap, ada kekuatan yang bisa memotong akar-akar hisap ini, agar tanah bisa kembali bernapas, dan kehidupan bisa tumbuh lagi dari tanah yang kering. (Sesi 2 dari “Nestapa Ekonomi Kerakyatan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hegemoni Ekologis

Oleh Silahudin MENJUAL HARAPAN -  RETORITKA pembangunan berkelanjutan, dan jargon hijau tampak kian populer di ruang-ruang kebijakan, akan tetapi, di balik itu juga tersembunyi satu paradoks besar, yaitu alam terus mengalami kerusakan struktural, walau keberlanjutannya digembar-gemborkan.  Pergulatan hidup kita, dalam realitasnya dikonstruksi oleh bahasa, dan narasi yang seolah peduli terhadap lingkungan, namun, secara praksis terus-menerus melegitimasi eksploitasi. Pada titik simpul inilah, letak hegemoni ekologis, bukan hanya dominasi atas alam, tetapi juga dominasi atas cara berpikir tentang alam. Memang, hegemonis ekologis bekerja secara halus melalui wacana yang kita anggap netral, seperti istilah "pemanfaatan sumber daya", "optimalisasi kawasan", atau "efisiensi energi", dan lain sejenisnya. Dalam tataran kerangka tersebut, alam dikonstruksi sebagai objek pasif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Kepentingan ekonomi diselubungi bahasa sa...

Fiorentina Vs Verona, Udinese Vs Napoli, dan Milan Imbang Lawan Sassuolo

  MENJUAL HARAPAN - Tuan rumah Fieorentina alami kekalahan dari Verona dengan skor gol 1-2 pada pekan ke-15. Fiorentina berada di zona degradasi dengan koleksi 6 poin, sedangkan Verona berada di urutan ke-18 dengan koleksi 12 poin pada klasemenn sementara Serie A pekan kelima belas. Adapun pada pertandingan lainnya, Udinese mengalahkan Napoli dengan skor gol 1-0. Gol semata wayang Udinese dicetak Jurgen Ekkelenkamp, dan kini Udinese berada di urutan ke-10 dengan 21 poin, sementara Napoli sendiri masih bertengger di papan atas urutan ke-3 dengan koleksi 31 poin pada klasemen sementara Serie A pekan ke-15. Sedangakn, Milan menjamu Sassuolo berakhir dengan skor gol 2-2. Masing-masing dua gol itu, AC Milan terlebih dahulu kecolongan gawangnya pada menit ke-13 lewat tendangan Ismael Kone. Namun, tuan rumah AC Milan berhasil menyamakan kedudukan gol 1-1 pada menit ke-34 lewat tusukan Devide Bartesaghi. Selanjutny,a pada menit ke-47, tuan rumah AC Milan berhasil unggul lebih dahulu yang d...

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...