Langsung ke konten utama

Racun Modernisasi dan Hilangnya Kearifan Lokal

 


 

MENJUAL HARAPAN - Kebun Raya Nusantara kini diserang oleh "Racun Modernisasi". Racun ini bukan berasal dari hama atau penyakit, melainkan dari mesin-mesin raksasa yang dibawa oleh Para Penguasaha. Mesin-mesin itu menjanjikan efisiensi dan kecepatan, namun pada kenyataannya, mereka menghancurkan kearifan lokal dan merusak keseimbangan alam. Mereka seperti monster besi yang melahap apa saja yang ada di hadapan mereka.

Mesin-mesin ini, yang disebut "Traktor Raksasa" dan "Pabrik Kimia", mulai beroperasi tanpa henti. Traktor Raksasa membajak tanah dengan brutal, tanpa peduli pada siklus alam atau keberadaan makhluk hidup kecil di dalamnya. Pabrik Kimia memproduksi pupuk dan pestisida buatan yang menjanjikan hasil panen melimpah, namun pada kenyataannya, mereka meracuni tanah dan air, serta membunuh serangga-serangga baik yang membantu penyerbukan.

Si Kecil, si semut pekerja, melihat bagaimana sarangnya hancur dilindas Traktor Raksasa. Ia melihat bagaimana kawanannya mati keracunan oleh pestisida buatan. Ia melihat bagaimana sungai-sungai yang dulunya jernih kini berwarna keruh dan berbau busuk. Ia tak mengerti mengapa manusia begitu tega merusak alam demi keuntungan sesaat.

Para Penguasaha, dengan bangga, memamerkan mesin-mesin raksasa mereka. Mereka menyebutnya sebagai "Kemajuan" dan "Inovasi". Mereka bahkan memaksa Para Petani Kecil untuk menggunakan mesin-mesin itu, dengan dalih agar hasil panen mereka lebih banyak dan lebih cepat. Namun, pada kenyataannya, mesin-mesin itu hanya membuat Para Petani Kecil semakin tergantung pada Para Penguasaha, dan semakin kehilangan kearifan lokal mereka dalam mengelola alam.

Kearifan lokal, yang dulunya menjadi pedoman bagi Para Petani Kecil dalam mengelola Kebun Raya, kini dianggap kuno dan tidak efisien. Mereka yang masih bertahan dengan cara-cara tradisional, dicap sebagai penghambat kemajuan. Mereka yang masih percaya pada kekuatan alam, dianggap bodoh dan tidak modern. Racun Modernisasi ini tidak hanya merusak alam, tetapi juga merusak pola pikir dan budaya Para Petani Kecil.

Ada juga fenomena "Benih Unggul Palsu" yang disebarkan oleh Para Penguasaha. Benih ini menjanjikan hasil panen yang fantastis, namun pada kenyataannya, benih ini hanya bisa tumbuh dengan pupuk dan pestisida buatan yang diproduksi oleh Pabrik Kimia milik Para Penguasaha. Ini adalah lingkaran setan yang membuat Para Petani Kecil semakin terjerat dalam ketergantungan.

Si Kecil, si semut pekerja, merasakan kepedihan yang mendalam. Ia tahu bahwa jika Racun Modernisasi ini terus menyebar, maka Kebun Raya akan kehilangan jiwanya. Ia hanya berharap, ada kekuatan yang bisa menghentikan mesin-mesin raksasa ini, membersihkan racun-racun itu, dan mengembalikan kearifan lokal yang telah lama terlupakan. (Seri 5 dari “Nestape Ekonomi Kerakyatan”)

Baca seri sebelumnya: https://menjual-harapan.blogspot.com/2025/09/para-penjaga-gudang-dan-timbangan-yang.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Persita Tangerang Gulingkan Trend Positif PSIM Yogyakarta

  MENJUAL HARAPAN - Pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, menjadi momen keberuntungan Persita Tangerang saat menjamu tim PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10/2025). Pendekar Cisadane menggulingkan trend positif PSIM Yogyakarta dengan kemenangan 4-0. Eber Bessa menggolkan gol pembuka atas operan pemain setimnya Rayco Rodriguez   pada menit ke 23. K edudukan 1-0 ini tidak alami perubahan lagi hingga pertandingan turun minum. U sai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan, tuan rumah Persita Tangerang yang sementara sudah unggul 1-0 atas PSIM Yogayarkta, tampak aksi-aksi serangannya terus menekan pertahanan tim lawan. S erangan demi serangan para pemain Pendekar Cisadane ini akhirnya kembali membobol gawang kiper PSIM pada meint ke-70 yang dicetak oleh Rayco Rodriguez . S udah unggul 2 gol, Persita Tangerang makin agresif melakukan serangan demi serangannya, kendati para pemain PSIM berusaha menghadangnya, namun hadanga...

Arema FC Sukses Bawa Pulang Tiga Poin dari Markas PSM Makasar

  MENJUAL HARAPAN - PSM Makasar di pekan kedelapan BRI Super League musim 2025/2026 menjamu Arema FC yang berlangsung tanding di Stadion Gelora BJ Habibie, pare-pare, Minggu (19/10/2025). K ick off babak pertama dimulai, PSM Makasar langsung tancap gas menekan pertahanan Arema FC, dan tekanan ke pertahanan Arema FC terus terjadi sehingga membuat para pemain Arema FC kewalahan menghadang gerakan para pemain PSM Makasar. S erangan demi serangan pemain tuan rumah yang terus terjadi di awal babak pertama ke pertahanan Singo Edan, akhirnya pertahanannya bobol juga pada menit ke-5. T uan rumah berhasil menggetarkan gawang kiper Arema FC yang dicetak oleh Victor Luiz. U nggul lebih dahulu, PSM Makasar tampak makin gereget untuk terus mencipta gol dengan aksi-aksi serangannya ke pertahanan Arema FC, namun hadangan demi hadangan para pemain Arema FC juga tidak kalah hebatnya menggagagalkannya. K edudukan 1-0 masih belum berubah hingga akhirnya babak pertama berakhir. B abak kedua dimulai, k...