MENJUAL HARAPAN — Dalam laga yang berlangsung penuh intensitas dan drama di Allianz Arena, Bayern München menunjukkan kelasnya sebagai raksasa Bundesliga dengan membekuk Freiburg 6-2.
Pertandingan ini bukan sekadar kemenangan telak, melainkan pernyataan dominasi yang menggetarkan papan atas klasemen musim 2025/2026.
Awal Mengejutkan, Balasan Mematikan
Freiburg sempat mengejutkan publik tuan rumah lewat gol cepat Yuito Suzuki di menit ke-12, disusul oleh Johan Manzambi lima menit kemudian. Dalam sekejap, Bayern tertinggal 0-2—sebuah skenario langka di kandang sendiri.
Namun, seperti singa yang terusik, Bayern bangkit dengan intensitas yang brutal. Lennart Karl membuka keran gol di menit ke-22, menandai awal dari comeback yang tak terbendung. Michael Olise tampil gemilang dengan dua gol (45'+2 dan 84'), menunjukkan ketenangan dan visi luar biasa di lini tengah.
Pertahanan Menyerang, Serangan Mematikan
Dayot Upamecano, sang bek tangguh, turut menyumbang gol di menit ke-55 lewat sundulan tajam dari situasi bola mati. Harry Kane, predator asal Inggris, mencetak gol keempat di menit ke-60 dengan penyelesaian klinis yang menjadi ciri khasnya. Nicolas Jackson menutup pesta gol di menit ke-78, mempertegas kedalaman skuad Bayern musim ini.
Statistik yang Berbicara
· Penguasaan bola Bayern: dominan di atas 65%
· Jumlah tembakan: Bayern 18 (12 on target), Freiburg 7 (3 on target)
· Pemain terbaik: Michael Olise — 2 gol, 1 assist, 90% akurasi umpan
Analisis Taktikal
Pelatih Bayern menerapkan formasi fleksibel 4-2-3-1 yang berubah menjadi 3-4-3 saat menyerang, memanfaatkan kecepatan Olise dan Jackson di sayap. Freiburg, meski tampil berani di awal, gagal menjaga intensitas dan disiplin lini belakang. Transisi mereka terlalu lambat, memberi ruang bagi Bayern untuk mengendalikan tempo dan menciptakan peluang beruntun.
Penutup
Pertandingan ini menjadi pengingat bahwa Bayern bukan hanya tim bertabur bintang, tetapi juga mesin taktis yang mampu merespons tekanan dengan elegan dan efisiensi. Freiburg patut diapresiasi atas keberanian mereka, namun malam ini milik Bayern—sebuah demonstrasi kekuatan yang bisa menjadi penentu arah perebutan gelar musim ini. (Sj. Sutisna_267)

Komentar