MENJUAL HARAPAN — Pemandangan yang tidak biasa terlihat di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Tuan rumah Bali United harus menelan pil pahit setelah ditekuk PSIM Yogyakarta dengan skor telak 1-3. Kekalahan ini menjadi sorotan utama di pekan keenam Super League musim 2025-2026, memunculkan banyak pertanyaan tentang performa Bali United yang sedang tidak stabil.
Sejak awal pertandingan, Bali United sebetulnya menunjukkan inisiatif serangan. Bermain di depan suporter sendiri, mereka berusaha keras untuk mendominasi. Upaya ini membuahkan hasil pada menit ke-17 saat mereka mendapatkan hadiah penalti. Mirza Mustafic yang maju sebagai algojo, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan berhasil membawa timnya unggul 1-0.
Namun, keunggulan satu gol itu ternyata tidak bertahan lama. PSIM Yogyakarta, tim tamu yang datang dengan tekad kuat, menunjukkan mental baja mereka. Meskipun tertinggal, mereka tidak panik. Perlahan tapi pasti, PSIM mulai menemukan celah di lini pertahanan Bali United. Pada menit ke-34, Raka Cahyana berhasil menyamakan kedudukan, membungkam riuh rendah di stadion.
Sebelum babak pertama usai, PSIM Yogyakarta kembali memberikan kejutan. Tepatnya pada menit ke-45+6, Ezequiel Vidal berhasil mencetak gol kedua untuk timnya. Gol ini terasa sangat krusial, karena memberikan keunggulan 2-1 bagi PSIM saat turun minum. Momentum pertandingan pun berbalik sepenuhnya ke tangan tim tamu.
Di babak kedua, Bali United berjuang untuk bangkit. Namun, upaya mereka selalu kandas di hadapan pertahanan PSIM yang solid. Para pemain PSIM tampil disiplin, memotong setiap aliran bola dan melancarkan serangan balik yang cepat. Pertahanan tuan rumah yang terlihat rapuh kembali menjadi sasaran empuk.
Baca juga: Dewa United Sikat PSBS Biak
Puncaknya terjadi di menit ke-79. Anton Fase melengkapi penderitaan Bali United dengan mencetak gol ketiga bagi PSIM. Gol ini sekaligus mematikan semua asa Bali United untuk mengejar ketertinggalan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-3 tidak berubah.
Kekalahan di kandang ini menjadi catatan merah bagi Bali United. Tiga poin yang seharusnya bisa diamankan, malah hilang begitu saja. Kekalahan ini membuat mereka terlempar ke posisi ke-12 klasemen sementara dengan hanya mengoleksi 6 poin. Sebuah posisi yang jauh dari harapan bagi tim sekelas Bali United.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi PSIM Yogyakarta. Tiga poin penting ini mengantarkan mereka naik ke posisi ke-3 klasemen dengan total 11 poin. PSIM membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan di Super League musim ini, dengan taktik yang efektif dan mental pantang menyerah.
Bali United kini memiliki pekerjaan rumah yang besar. Mereka harus segera berbenah dan mencari solusi atas masalah yang terjadi, terutama di lini pertahanan. Sementara itu, PSIM Yogyakarta bisa merayakan hasil ini dan menatap sisa pertandingan dengan penuh percaya diri. (S_267)
Komentar