Langsung ke konten utama

Ketika Meja Makan Menjadi Ladang




MENJUAL HARAPAN - "Lihatlah, Paman," bisik Si Penjaga Pintu, matanya tak lepas dari sebuah bangunan megah yang menjulang di tengah alun-alun. "Para juru masak sudah bekerja berbulan-bulan. Aroma harumnya sampai ke sudut-sudut desa. Kabarnya, ini adalah jamuan agung yang disiapkan untuk seluruh rakyat."

Si Pengamat, yang duduk di bangku batu dekatnya, mengangguk perlahan. "Benar. Dinding-dindingnya dilapisi emas. Meja-mejanya terbuat dari kayu jati. Tapi yang terpenting, jamuan ini didanai dari sumbangan kita semua. Setiap tetes keringat kita."

"Jadi, kita semua akan diundang?" tanya Si Penjaga Pintu penuh harap. "Kita bisa makan sepuasnya, mengambil apa yang kita inginkan?"

"Begitulah yang dijanjikan," jawab Si Pengamat, suaranya mengandung nada skeptis. "Jamuan ini seharusnya merata, tak ada yang kelaparan saat hidangan sudah siap."

Pintu kayu jati itu terbuka perlahan, tapi bukan untuk semua. Hanya beberapa orang terpilih—Para Tamu Kehormatan—yang diizinkan masuk. Mereka mengenakan jubah sutra yang berkilauan, dan berjalan dengan langkah tegap. Si Penjaga Pintu menatap nanar saat pintu itu kembali tertutup, hanya menyisakan celah sempit.

"Kenapa hanya mereka?" desisnya. "Jamuan ini bukan hanya untuk mereka! Kami juga berhak."

Si Pengamat menunjuk ke celah pintu. "Perhatikan baik-baik, Nak. Mereka bukan hanya menikmati hidangan. Perhatikan jubah mereka yang semakin menggelembung setiap kali mereka kembali ke meja."

Si Penjaga Pintu menyipitkan mata. Benar. Sebagian Tamu Kehormatan itu terlihat sibuk memasukkan makanan ke balik jubah mereka, bahkan buah-buahan segar dan kue-kue langka yang seharusnya untuk hidangan penutup.

"Mereka serakah sekali," gumam Si Penjaga Pintu. "Kenapa mereka tidak makan di tempat? Mengapa harus menyembunyikannya?"

"Karena tujuan mereka bukan untuk menikmati hidangan," Si Pengamat menjelaskan, suaranya tenang namun penuh makna. "Tujuan mereka adalah untuk memiliki. Untuk menumpuk, untuk menguasai. Makanan yang seharusnya dinikmati bersama, kini mereka jadikan harta pribadi."

Seiring berjalannya waktu, ruangan di dalam mulai terlihat kotor. Makanan berceceran di lantai, hidangan yang tak tersentuh mulai membusuk. Aroma harum yang tadinya menggoda kini bercampur dengan bau asam yang tidak sedap.

"Kenapa mereka membiarkan ini?" tanya Si Penjaga Pintu. "Bukankah lebih baik dibagikan ke kami yang di luar daripada dibiarkan sia-sia seperti itu?"

"Mereka terlalu sibuk mengurus tumpukan mereka sendiri," kata Si Pengamat. "Mereka tidak lagi peduli dengan kondisi ruangan. Kesenangan pribadi mereka lebih penting daripada keindahan dan kebersihan jamuan ini secara keseluruhan."

Si Penjaga Pintu menatap penuh amarah pada bangunan itu. "Bagaimana kita menghentikannya? Bagaimana kita bisa membuat mereka menyadari bahwa mereka telah menghancurkan jamuan yang seharusnya menjadi milik kita semua?"

Si Pengamat menghela napas. "Kita hanya bisa menggedor pintu, berharap mereka mendengar suara kita. Tapi mereka terlalu sibuk, terlalu kenyang. Mereka mungkin berpikir kita adalah suara angin yang mengganggu kenikmatan mereka."

Kemudian, akhirnya, jamuan itu berlanjut. Para Tamu Kehormatan keluar-masuk, jubah mereka semakin menggembung. Sementara itu, di luar, rakyat menanti, dengan perut yang semakin keroncongan dan hati yang dipenuhi pertanyaan. Lalu, kita bertanya-tanya, apakah jamuan ini pernah dimaksudkan untuk kita semua, atau hanya sekadar panggung untuk pertunjukan bagi mereka yang haus kekuasaan dan harta? (S-267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Persita Tangerang Gulingkan Trend Positif PSIM Yogyakarta

  MENJUAL HARAPAN - Pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, menjadi momen keberuntungan Persita Tangerang saat menjamu tim PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10/2025). Pendekar Cisadane menggulingkan trend positif PSIM Yogyakarta dengan kemenangan 4-0. Eber Bessa menggolkan gol pembuka atas operan pemain setimnya Rayco Rodriguez   pada menit ke 23. K edudukan 1-0 ini tidak alami perubahan lagi hingga pertandingan turun minum. U sai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan, tuan rumah Persita Tangerang yang sementara sudah unggul 1-0 atas PSIM Yogayarkta, tampak aksi-aksi serangannya terus menekan pertahanan tim lawan. S erangan demi serangan para pemain Pendekar Cisadane ini akhirnya kembali membobol gawang kiper PSIM pada meint ke-70 yang dicetak oleh Rayco Rodriguez . S udah unggul 2 gol, Persita Tangerang makin agresif melakukan serangan demi serangannya, kendati para pemain PSIM berusaha menghadangnya, namun hadanga...

Arema FC Sukses Bawa Pulang Tiga Poin dari Markas PSM Makasar

  MENJUAL HARAPAN - PSM Makasar di pekan kedelapan BRI Super League musim 2025/2026 menjamu Arema FC yang berlangsung tanding di Stadion Gelora BJ Habibie, pare-pare, Minggu (19/10/2025). K ick off babak pertama dimulai, PSM Makasar langsung tancap gas menekan pertahanan Arema FC, dan tekanan ke pertahanan Arema FC terus terjadi sehingga membuat para pemain Arema FC kewalahan menghadang gerakan para pemain PSM Makasar. S erangan demi serangan pemain tuan rumah yang terus terjadi di awal babak pertama ke pertahanan Singo Edan, akhirnya pertahanannya bobol juga pada menit ke-5. T uan rumah berhasil menggetarkan gawang kiper Arema FC yang dicetak oleh Victor Luiz. U nggul lebih dahulu, PSM Makasar tampak makin gereget untuk terus mencipta gol dengan aksi-aksi serangannya ke pertahanan Arema FC, namun hadangan demi hadangan para pemain Arema FC juga tidak kalah hebatnya menggagagalkannya. K edudukan 1-0 masih belum berubah hingga akhirnya babak pertama berakhir. B abak kedua dimulai, k...