MENJUAL HARAPAN - Laga Sepak bola di Negeri Pizza makin seru saja. Serie A musim 2025/2026 baru saja menuntaskan pekan ke-15, tensi persaingan di papan atas saat ini benar-benar mewakili gairah sejati sepak bola Italia. Dinamika liga ini, terlihat klasemen saat ini adalah gambaran dari sebuah kompetisi yang sangat ketat, di mana kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal bagi posisi tim.
Pemuncak takhta, Inter. I Nerazzurri berhasil menjaga martabatnya di posisi pertama dengan koleksi 33 poin dari 15 laga. Meski persaingan sangat mepet, mentalitas juara Inter tetap terlihat stabil dengan catatan 11 kemenangan, yang merupakan jumlah kemenangan terbanyak sejauh ini bersama tim-tim rival lainnya. Mereka seolah mengirim pesan bahwa takhta ini milik mereka untuk dipertahankan.
Kendati begitu, Inter tidak bisa tidur nyenyak karena sang rival sekota, Milan, mengintai tepat di belakangnya. Dengan hanya selisih satu angka di posisi kedua (32 poin), Milan menunjukkan bahwa mereka adalah penantang paling serius musim ini. Menariknya, Milan menjadi tim yang paling sulit dikalahkan dengan hanya mencatatkan satu kekalahan sepanjang musim, sebuah rekor pertahanan mental yang luar biasa di bawah tekanan.
Persaingan segitiga semakin sengit dengan hadirnya Napoli di peringkat ketiga. Pasukan Partenopei mengantongi 31 poin dan tetap menjaga jarak sangat dekat dengan duo Milan. Napoli menunjukkan ketajaman yang konsisten, membuktikan bahwa persaingan Scudetto musim ini tidak hanya akan menjadi urusan tim-tim dari Utara, tapi juga kekuatan dari Selatan yang haus akan gelar.
Baca juga: Drama Emosional di Zona Merah Bundesliga
Kejutan luar biasa datang dari Ibu Kota, di mana Roma berhasil merangsek ke posisi keempat dengan 30 poin. Keberhasilan mereka meraih 10 kemenangan sejauh ini menempatkan mereka di zona Liga Champions, menggusur tim-tim tradisional lainnya. Roma tampil sangat klinis dan disiplin, membuat persaingan di empat besar menjadi area yang sangat eksklusif dan sulit ditembus.
Di sisi lain, raksasa Turin, Juventus, tampak masih kesulitan menemukan konsistensi tertingginya. Saat ini Si Nyonya Tua tertahan di peringkat kelima dengan 26 poin, tertinggal empat angka dari Roma. Meski sulit dikalahkan, banyaknya hasil imbang (5 laga) menjadi kerikil tajam yang menghambat laju mereka untuk merangkak lebih jauh ke papan atas.
Salah satu fenomena yang paling menarik perhatian musim ini adalah performa Bologna dan Como. Bologna dengan 25 poin di posisi keenam menunjukkan bahwa skema permainan kolektif mereka sangat solid. Sementara itu, Como di bawah manajemen yang ambisius berhasil duduk manis di peringkat ketujuh dengan 24 poin, membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim promosi lewat yang numpang lewat di Serie A.
Bergeser ke tim Elang Ibu Kota, Lazio harus berpuas diri di peringkat kedelapan dengan 22 poin. Inkonsistensi masih menjadi musuh utama mereka, di mana lima kekalahan yang mereka derita membuat jarak dengan zona Eropa mulai sedikit melebar. Lazio perlu segera berbenah jika tidak ingin musim mereka berakhir di papan tengah yang hambar.
Melengkapi sepuluh besar, ada Sassuolo dan Udinese yang sama-sama mengoleksi 21 poin. Persaingan di zona ini sangat dinamis; selisih poin yang tipis membuat posisi mereka bisa berubah drastis hanya dalam satu pekan pertandingan. Baik Sassuolo maupun Udinese menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi "penjegal" bagi tim-tim besar di pekan-pekan mendatang.
Serie A pekan ke-15 ini menegaskan bahwa dominasi mutlak satu tim sudah berakhir. Selisih poin antara peringkat satu hingga empat hanya terpaut tiga angka. Ini adalah musim yang sangat sehat bagi kompetisi, di mana setiap akhir pekan adalah pertaruhan harga diri dan posisi di klasemen yang sangat cair.
Menatap pekan ke-16, fokus kita akan tertuju pada bagaimana Inter menjaga jarak dari kejaran Milan dan Napoli. Di papan bawah, persaingan untuk keluar dari zona degradasi juga tak kalah dramatis, namun perhatian dunia jelas tertuju pada derby jarak jauh di papan atas ini. Serie A kembali menjadi liga yang paling menarik untuk diikuti secara taktis dan emosional. (S_267)
Komentar