Langsung ke konten utama

Lika-liku Pekan ke-17: Saat Meriam London Menjauh dan Sunderland Mengusik Kemapanan

MENJUAL HARAPAN - PREMIER League musim 2025-2026 pekan ke-17 telah tuntas dijalankan 20 klub pesertanya.

Memang, Liga Inggris atau Premier League musim ini, sungguh-sungguh menyuguhkan drama yang sulit ditebak. Denyut nadi sepak bola Inggris ini, melihat tabel klasemen saat ini bukan sekadar deretan angka, melainkan cerminan dari pergeseran kekuatan yang sedang terjadi.

Mari kita bedah apa yang sebenarnya sedang bergejolak di sepuluh besar Premier League ini.

Arsenal, tampak masih berdiri kokoh di puncak singgasana dengan raihan 39 poin. Proyek jangka panjang Mikel Arteta tampaknya telah mencapai titik kematangan yang sangat menakutkan bagi lawan-lawannya. Meriam London ini tidak hanya sekadar menang, mereka menunjukkan otoritas di lapangan dengan keseimbangan yang luar biasa antara lini serang yang tajam dan pertahanan yang sangat disiplin.

Melihat statistik pertahanan mereka, Arsenal baru kebobolan 10 gol dari 17 pertandingan. Ini merupakan angka terendah di liga, yang menegaskan bahwa fondasi juara mereka dibangun dari tembok yang kokoh. Akan tetapi, mereka tidak boleh bernapas lega sedikit pun, karena bayang-bayang sang juara bertahan terus mengintai di spion mereka.

Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, tetap menjadi mesin gol paling mematikan dengan koleksi 41 gol. Meski berada di posisi kedua dengan selisih dua poin, City tetaplah City; mereka memiliki mentalitas juara yang sanggup menyapu bersih kemenangan di paruh kedua musim.

Kekalahan empat kali sejauh ini menunjukkan bahwa mereka manusiawi, namun tetap menjadi ancaman paling nyata bagi Arsenal.

Justru selain itu, kejutan terbesar yang membuat berdecak kagum adalah kemunculan Aston Villa di posisi ketiga. Unai Emery telah menyulap Villa menjadi kekuatan yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, hanya terpaut tiga poin dari puncak. Dengan 11 kemenangan, Aston Villa  bukan lagi sekadar tim penghibur, melainkan kandidat serius yang siap mengacak-acak dominasi tim "Big Six" tradisional.

Ada jurang yang cukup lebar, yakni tujuh poin, antara peringkat ketiga dan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa Arsenal, City, dan Villa saat ini berada di level yang berbeda dibandingkan kontestan lainnya. Pertarungan memperebutkan satu tiket sisa ke Liga Champions pun menjadi sangat sengit dan penuh tekanan di papan tengah atas.

Chelsea, mulai menemukan stabilitas di bawah kepemimpinan baru mereka, duduk di posisi keempat dengan 29 poin. Meski terpaut jauh dari jalur juara, keberhasilan mereka berada di zona Liga Champions merupakan kemajuan pesat dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Selisih gol surplus 12 menjadi bukti bahwa keseimbangan tim mulai terbentuk di Stamford Bridge.

Di bawahnya, Liverpool membuntuti dengan poin yang sama namun kalah dalam selisih gol. Ada kegelisahan yang terlihat di Anfield; kebobolan 25 gol dari 17 laga bukanlah karakter tim asuhan The Reds yang kita kenal. Jika mereka tidak segera membenahi lubang di lini belakang, posisi mereka sangat rentan digusur oleh tim-tim di bawahnya yang sedang on-fire.

Berbicara soal kejutan, mari kita beri tepuk tangan untuk Sunderland yang secara heroik menempati posisi keenam. "The Black Cats" telah bertransformasi menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan, mengandalkan kolektivitas pemain muda dan semangat juang tinggi.

Berada di atas Manchester United di pekan ke-17 adalah sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh para pendukungnya di awal musim.

Sementara itu, Manchester United masih terjebak dalam labirin inkonsistensi di posisi ketujuh. Dengan hanya mengantongi 26 poin dan catatan lima kali kalah, Setan Merah tampak kehilangan arah dalam beberapa pertandingan terakhir. Kekalahan di laga terbaru mereka (terlihat dari tanda silang merah di formasi) menunjukkan bahwa tekanan di Old Trafford sedang berada di titik didih.

Crystal Palace, menyamai poin United dan duduk di peringkat kedelapan, membuktikan bahwa mereka adalah tim yang sangat alot. Palace seringkali menjadi batu sandungan bagi tim-tim besar, dan posisi mereka di sepuluh besar saat ini adalah buah dari kerja keras serta taktik yang sangat disiplin. Mereka merupakan definisi dari tim yang tahu cara memaksimalkan sumber daya yang ada.

Brighton tetap setia dengan filosofi permainan atraktif mereka di posisi kesembilan dengan 24 poin. Meskipun sering kehilangan pemain pilar setiap musimnya, "The Seagulls" selalu punya cara untuk tetap kompetitif di papan atas. Namun, hasil imbang yang terlalu banyak (6 kali) membuat mereka gagal merangsek lebih jauh ke zona Eropa.

Menutup sepuluh besar, kita melihat Everton yang perlahan tapi pasti mulai menjauh dari zona degradasi dan menetap di papan tengah. Meskipun memiliki selisih gol minus dua, kemampuan mereka untuk mencuri kemenangan tipis patut diacungi jempol. Mereka menunjukkan karakter "pantang menyerah" yang sangat khas dengan atmosfer Goodison Park.

Melihat formasi lima pertandingan terakhir dari sepuluh tim ini, tren positif justru banyak dipegang oleh tim seperti Aston Villa dan Manchester City yang menyapu bersih kemenangan. Sebaliknya, tim-tim seperti Manchester United dan Everton sedang dalam tren menurun yang harus segera dihentikan sebelum periode sibuk akhir tahun dimulai.

Pekan ke-17 ini memberikan sinyal kuat bahwa Liga Inggris musim 2025/2026 adalah tentang ketahanan fisik dan kedalaman skuad. Jeda poin yang tipis di antara peringkat 4 hingga 10 membuat setiap pekan ke depan akan terasa seperti laga final. Tidak ada ruang untuk kesalahan sekecil apa pun jika ingin tetap berada di lingkaran elit.

Prediksi bahwa periode "Boxing Day" nanti akan menjadi titik balik yang krusial. Arsenal harus membuktikan bahwa mereka punya napas panjang, sementara tim seperti Sunderland akan diuji konsistensinya saat jadwal semakin padat. Apakah mereka hanya sekadar "kejutan sesaat" atau memang kekuatan baru yang permanen?

Pertarungan masih sangat panjang, akan tetapi klasemen pekan ke-17 ini telah memberi kita gambaran kasar siapa yang akan tertawa di akhir musim. Premier League tetaplah liga terbaik di dunia karena ketidakpastiannya, dan kita sangat beruntung bisa menyaksikan persaingan seketat ini. Mari kita nikmati setiap sisa laga yang ada.

Baca juga: Aston Villa Kalahkan Man United di Pekan ke-17

Tabel Klasemen Premier League 2025/2026 Pekan ke-17

Klub

POIN

T

M

S

K

GM

GK

SG

1. Arsenal

39

17

12

3

2

31

10

21

2. Man City

37

17

12

1

4

41

16

25

3. Aston Villa

36

17

11

3

3

27

18

9

4. Chelsea

29

17

8

5

4

29

17

12

5. Liverpool

29

17

9

2

6

28

25

3

6. Sunderland

27

17

7

6

4

19

17

2

7. Man Utd

26

17

7

5

5

31

28

3

8. Crystal Palace

26

17

7

5

5

21

19

2

9. Brighton

24

17

6

6

5

25

23

2

10. Everton

24

17

7

3

7

18

20

-2

 

Sepak bola acapkali punya cara unik untuk meruntuhkan logika di atas kertas, dan itulah alasan mengapa kita selalu jatuh cinta pada Premier League setiap pekannya. Setelah melihat peta kekuatan di pekan ke-17 dan sengitnya prediksi untuk pekan ke-18 di atas, bagaimana menurut perspektif Anda? Apakah Arsenal akan terus melaju mulus di puncak, ataukah Anda melihat ada tim 'kuda hitam' lain yang siap memberikan kejutan lebih besar lagi? 

Silhakn tulis di kolom komentar mengenai performa tim kesayangan anda! (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Fiorentina Vs Verona, Udinese Vs Napoli, dan Milan Imbang Lawan Sassuolo

  MENJUAL HARAPAN - Tuan rumah Fieorentina alami kekalahan dari Verona dengan skor gol 1-2 pada pekan ke-15. Fiorentina berada di zona degradasi dengan koleksi 6 poin, sedangkan Verona berada di urutan ke-18 dengan koleksi 12 poin pada klasemenn sementara Serie A pekan kelima belas. Adapun pada pertandingan lainnya, Udinese mengalahkan Napoli dengan skor gol 1-0. Gol semata wayang Udinese dicetak Jurgen Ekkelenkamp, dan kini Udinese berada di urutan ke-10 dengan 21 poin, sementara Napoli sendiri masih bertengger di papan atas urutan ke-3 dengan koleksi 31 poin pada klasemen sementara Serie A pekan ke-15. Sedangakn, Milan menjamu Sassuolo berakhir dengan skor gol 2-2. Masing-masing dua gol itu, AC Milan terlebih dahulu kecolongan gawangnya pada menit ke-13 lewat tendangan Ismael Kone. Namun, tuan rumah AC Milan berhasil menyamakan kedudukan gol 1-1 pada menit ke-34 lewat tusukan Devide Bartesaghi. Selanjutny,a pada menit ke-47, tuan rumah AC Milan berhasil unggul lebih dahulu yang d...

Ulasan Matchday Keenam Liga Eropa 2025/2026

MENJUAL HARAPAN - PEKAN keenam Liga Eropa musim 2025/2026 menutup babak penyisihan grup dengan drama yang tak kalah dari panggung utama Liga Champions. Malam penuh intensitas itu menghadirkan kejutan, kepastian, dan tragedi bagi tim-tim yang gagal memanfaatkan momentum terakhir. Dari Glasgow hingga Lyon, dari Porto hingga Basel, setiap stadion menjadi panggung cerita yang akan dikenang sepanjang musim. Celtic Park yang biasanya bergemuruh justru menjadi saksi bisu keperkasaan AS Roma. Tim Serigala Ibukota tampil dingin dan klinis, menggilas Celtic dengan skor telak 0-3. Roma menunjukkan kedewasaan taktik, seakan ingin menegaskan bahwa mereka bukan sekadar penggembira di kompetisi ini. Celtic, yang sempat berharap pada dukungan publik Skotlandia, justru terlihat kehilangan arah sejak menit awal. Di Bucharest, drama sesungguhnya terjadi. FCSB menjamu Feyenoord dalam duel yang berakhir dengan skor gila: 4-3. Pertandingan ini layak disebut sebagai pesta gol yang penuh emosi. FCSB, dengan d...