Langsung ke konten utama

Manchester United Gulingkan Sunderland, Chelsea Tekuk Liverpool

 


MENJUAL HARAPAN - Machester United pada pekan ketujuh Premier League musim 2025/2026 menjamu Sunderland yang berlangsung digelar di Old Trafford, Sabtu (4/10/2025).

Dua gol MU berhasil menjaringkan si kulit bundar putih ke gawang kiper Sunderland di babak pertama menit ke-8 dan ke-31 oleh kedua pemainnya Masson Mount, dan Benjamin Sesko.

Pada babak kedua, kendati keduanya berusaha bangkit, utamanya Sunderland yang sudah tertinggal 0-2, dengan aksi-aksi serangan yang diperagakannya, namun tidak berhasil memperkecil ketertinggalannya, hingga pertandingan berakhir.

Tiga poin penuh yang diraih Man United ini, kini berada di posisi ke-9 dengan mengoleksi 10 poin, dan Sunderland berada di atas MU. Sunderland urutan ke-7 dengan 11 poin klasemen sementara Liga Inggris 2025/2026.

Kemudian, pada pertandingan lainnya, Chelsea berhadapan dengan Liverpool, dimana Chelsea pada pekan ketuhuh ini berhasil petik kemenangan dengan skor gol 2-1 atas Liverpool.

Dua gol Chelsea dicetak di menit ke-14 oleh Moises Caicedo, dan menit ke-90+5 oleh Estevao William.

Liverpool sempat menyamakan kedudukan gol pada menit ke-63 yang dicetak Cody Gakpo, namun di menit-menit akhir kebobolan.

Pertanidngan yang dimenangkan Chelsea ini membawa tim ini pada posisi ke-6 dengan ngoleksi 11 poin, sedangkan Liverpool masih berada di urutan kedua dengan 15 poin klasemen pekan ketujuh Premier League. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...