Langsung ke konten utama

LaLiga 2025/2026: Putaran Perdana Usai, Kejutan Siap Menanti



MENJUAL HARAPAN - Musim baru LaLiga 2025/2026 telah resmi bergulir, dan pekan perdana langsung menyuguhkan drama, kejutan, dan narasi yang menggugah. Di tengah atmosfer Santiago Bernabeu yang membara, Real Madrid membuka lembaran baru bersama pelatih Xabi Alonso dengan kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna.

Gol semata wayang lahir dari kaki Kylian Mbappé, yang menjalani debut liga dengan penuh tekanan dan ekspektasi. Penalti di menit ke-51 menjadi penentu, setelah dirinya dijatuhkan di kotak terlarang. Eksekusi dingin Mbappé bukan hanya mengantar Madrid meraih tiga poin, tapi juga menandai babak baru era Los Blancos yang kini bertumpu pada kecepatan, presisi, dan determinasi sang megabintang.

Kemenangan Madrid tak cukup untuk menempatkan mereka di zona Eropa. Dengan selisih gol yang minim, mereka tertahan di peringkat ke-8. Sementara rival abadi mereka, Barcelona, tampil garang di laga tandang melawan Mallorca. Blaugrana menang telak 3-0 lewat gol Raphinha, Ferran Torres, dan Lamine Yamal, menempatkan mereka di puncak klasemen dengan selisih gol terbaik. Hansi Flick tampaknya berhasil meramu skuad yang tak hanya solid, tapi juga eksplosif sejak menit awal. Rashford belum mencetak gol, namun kontribusinya dalam membongkar pertahanan lawan mulai terasa.

Di laga lain, Espanyol mencuri perhatian dengan kemenangan 2-1 atas Atletico Madrid. Julian Alvarez sempat membawa Los Rojiblancos unggul, namun dua gol balasan dari Miguel Rubio dan Pere Milla membalikkan keadaan. Kekalahan ini memutus rekor tak terkalahkan Diego Simeone di laga pembuka selama 13 musim berturut-turut. Sang pelatih mengakui bahwa timnya kehilangan momentum dan gagal menjaga intensitas setelah unggul lebih dulu. Evaluasi besar-besaran pun dijanjikan, mengingat Atletico telah berinvestasi besar di bursa transfer musim panas.

Sementara itu, Elche dan Real Betis berbagi angka dalam laga yang berakhir imbang 1-1. Gol Aitor Ruibal di babak pertama sempat membawa Betis unggul, namun Elche menyamakan kedudukan lewat German Valera di menit ke-81. Hasil ini menjadi awal yang cukup menjanjikan bagi Elche, yang baru kembali ke kasta tertinggi musim ini. Mereka menunjukkan karakter dan daya juang yang tak bisa diremehkan, terutama di hadapan tim sekelas Betis yang lebih berpengalaman.

Pekan pertama juga menyuguhkan kejutan dari Rayo Vallecano yang menaklukkan Girona 3-1 di laga pembuka. Jorge de Frutos, Alvaro Garcia, dan Isi Palazon mencetak gol, membawa Rayo ke posisi kedua klasemen sementara. Villarreal, Getafe, dan Athletic Club juga meraih kemenangan meyakinkan, masing-masing dengan skor 2-0, 2-0, dan 3-2. Sevilla, yang musim lalu menjuarai Liga Europa, justru tumbang di tangan Athletic Club dalam laga penuh intensitas dan drama.

Klasemen sementara menunjukkan betapa kompetitifnya LaLiga musim ini. Barcelona memimpin dengan tiga poin dan selisih gol +3, diikuti oleh Rayo, Villarreal, dan Getafe yang juga mengantongi tiga poin namun dengan selisih gol lebih rendah. Real Madrid berada di luar tujuh besar, menandakan bahwa setiap gol akan sangat menentukan posisi di pekan-pekan awal. Ini bukan hanya soal menang, tapi juga soal bagaimana menang dengan meyakinkan.

Sorotan juga tertuju pada debut para pemain baru. Mbappé di Madrid, Rashford di Barcelona, dan Alex Baena di Atletico menjadi wajah baru yang diharapkan membawa perubahan. Namun hanya Mbappé yang langsung mencetak gol, menunjukkan bahwa adaptasi di LaLiga bukan perkara mudah. Liga ini menuntut konsistensi, kecerdasan taktik, dan mental baja sejak peluit pertama dibunyikan.

Di luar lapangan, atmosfer LaLiga terasa semakin global. Rencana pertandingan Barcelona vs Villarreal di Miami pada Desember mendatang memicu perdebatan tentang komersialisasi dan esensi kompetisi domestik. Real Madrid menolak keras ide tersebut, menegaskan bahwa sepak bola harus tetap berpijak pada akar lokal dan keadilan kompetisi. Sikap ini mencerminkan ketegangan antara tradisi dan modernitas yang terus menggelayuti dunia sepak bola.

Pekan perdana LaLiga 2025/2026 bukan hanya tentang skor dan klasemen. Ia adalah cerminan dari ambisi, tekanan, dan harapan yang menyelimuti setiap klub. Dari Bernabeu hingga RCDE Stadium, dari Mallorca hingga Elche, setiap laga menyimpan cerita. Dan seperti biasa, LaLiga tak pernah gagal menghadirkan kejutan, emosi, dan narasi yang membuat kita terus terpikat. Sepak bola Spanyol telah kembali, dan musim ini menjanjikan lebih dari sekadar kompetisi—ia adalah panggung drama yang tak pernah usai. (S_267)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...