Langsung ke konten utama

Selembar Bendera Kekuasaan





MENJUAL HARAPAN - Pentas besar bernama Nusantara tiba-tiba berguncang. Bukan gempa bumi yang menggetarkan, melainkan irama genderang yang ditabuh serentak, memekakkan telinga para penghuni. Seolah-olah, para dalang di balik layar sepakat memainkan lakon yang sama, lakon yang sudah usang namun selalu berhasil menguras emosi penonton. Dahulu kala, Nusantara merupakan taman yang subur, tempat beragam bunga mekar berdampingan, saling berbagi sari dan aroma. Namun, belakangan, tanahnya terasa kering kerontang, tak lagi mampu menumbuhkan tunas-tunas harapan. Angin pun tak lagi berembus sejuk, melainkan membawa debu-debu perpecahan yang menyesakkan.

Di pojok panggung, seekor kambing jantan berbulu putih bersih, yang dipanggil Si Jujur, mengembik risau. Ia tak mengerti mengapa padang rumput yang biasa ia jelajahi kini penuh duri dan ranjau. Dulu, ia hanya perlu menunduk untuk memakan rumput segar, kini ia harus waspada agar kakinya tidak terluka. Para penghuni lain, seperti kawanan burung pipit yang lincah dan ikan-ikan lele yang tenang, juga merasakan keganjilan yang sama. Mereka saling berbisik, mempertanyakan ke mana perginya kedamaian yang dulu melingkupi.

Panggung utama dipenuhi sosok-sosok jangkung berwajah tebal, mengenakan jubah kebesaran yang berhiaskan permata imitasi. Mereka menyebut diri "Para Pengatur Irama". Setiap gerak-gerik mereka diatur sedemikian rupa, seolah mengikuti koreografi yang sudah dihafal di luar kepala. Akan tetapi, sesekali, ada saja yang terpeleset atau salah langkah, memicu tawa renyah dari sebagian penonton, sekaligus decak kecewa dari penonton lainnya.

Salah satu dari Para Pengatur Irama, yang paling lantang suaranya, dijuluki Si Juru Bicara Berapi-api. Kata-katanya bagai semburan api, membakar semangat pendukungnya, melainkan menghanguskan lawan-lawannya. Ia selalu tampil di depan, mengacungkan tangan, dan berteriak seolah dunia akan runtuh esok hari. Di belakangnya, berdiri tegak Si Penenun Kata-kata, yang dengan lihai merangkai kalimat-kalimat manis untuk membius para penonton. Setiap janji yang terlontar darinya terasa begitu nyata, seolah mampu mengubah air mata menjadi madu.

Sementara itu, di balik keramaian panggung, tersembunyi sebuah ruang rahasia. Di sanalah Para Dalang Sesungguhnya bersembunyi. Mereka tidak pernah tampil di depan, namun setiap benang kendali terhubung langsung ke tangan mereka. Mereka adalah bayangan yang menggerakkan boneka-boneka di atas panggung, mengarahkan setiap adegan, bahkan menentukan akhir dari lakon yang sedang dimainkan. Mereka adalah para pemilik modal besar, para pedagang minyak dan gas, para penimbun beras, dan para penguasa pasar yang tidak pernah terlihat wajahnya.

Aroma intrik dan muslihat mulai tercium tajam. Seperti seekor bunglon yang berganti warna sesuai lingkungan, begitu pula Para Pengatur Irama. Hari ini mereka bisa menjadi sahabat karib, esok hari bisa saling menikam dari belakang. Persaingan memperebutkan perhatian Para Dalang Sesungguhnya begitu sengit, seolah hanya satu kursi di singgasana yang tersedia. Dan kursi itu, konon, terbuat dari emas murni yang bersinar, mampu memancarkan kekuasaan tak terbatas.

Si Jujur, si kambing putih, hanya bisa menatap nanar. Ia tak mengerti mengapa manusia-manusia itu rela mengorbankan segalanya demi selembar kain yang dinamakan "bendera kekuasaan". Ia hanya ingin rumput-rumput di padang kembali hijau, dan air sungai mengalir jernih seperti sediakala. Tapi tampaknya, suara embikannya terlalu kecil untuk didengar di tengah hiruk-pikuk panggung dagelan ini. (Sesi - 1 dari cerber "Dagelan Politik")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Persita Tangerang Gulingkan Trend Positif PSIM Yogyakarta

  MENJUAL HARAPAN - Pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, menjadi momen keberuntungan Persita Tangerang saat menjamu tim PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10/2025). Pendekar Cisadane menggulingkan trend positif PSIM Yogyakarta dengan kemenangan 4-0. Eber Bessa menggolkan gol pembuka atas operan pemain setimnya Rayco Rodriguez   pada menit ke 23. K edudukan 1-0 ini tidak alami perubahan lagi hingga pertandingan turun minum. U sai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan, tuan rumah Persita Tangerang yang sementara sudah unggul 1-0 atas PSIM Yogayarkta, tampak aksi-aksi serangannya terus menekan pertahanan tim lawan. S erangan demi serangan para pemain Pendekar Cisadane ini akhirnya kembali membobol gawang kiper PSIM pada meint ke-70 yang dicetak oleh Rayco Rodriguez . S udah unggul 2 gol, Persita Tangerang makin agresif melakukan serangan demi serangannya, kendati para pemain PSIM berusaha menghadangnya, namun hadanga...

Potret 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Antara Harapan dan Keraguan Publik

Sumber: setneg.go.id Oleh Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran telah menjadi panggung dinamis bagi eksperimen kebijakan, diplomasi global, dan pertarungan persepsi publik. Laporan INDEF bertajuk “Rapor Netizen” mengungkapkan lanskap digital yang penuh sorotan, kritik, dan harapan. Dari reshuffle kabinet hingga program makan bergizi gratis, netizen menjadi aktor penting dalam menilai efektivitas dan etika pemerintahan. Presiden Prabowo menunjukkan orientasi geopolitik yang berbeda dari pendahulunya. Hampir 70% kunjungannya adalah lawatan ke luar negeri, berbanding terbalik dengan Jokowi yang 75% kunjungannya fokus ke dalam negeri. Prabowo tampak ingin menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain strategis di tiga benua: Asia, Eropa, dan Amerika. Namun, di dalam negeri, dinamika politik tak kalah intens. Tiga kali reshuffle kabinet dalam satu tahun, melibatkan 10 pejabat setingkat menteri, menjadikan Prabowo sebagai pr...