Langsung ke konten utama

Badai di Atas Meja Pengadilan (Sesi 7 dari Cerber "Lorong Gelap Keadilan")

 


MENJUAL HARAPAN - Puncak dari perjalanan Dadun, sebuah klimaks yang telah lama ia nantikan sekaligus ia takuti, membawanya ke meja pengadilan. Di sanalah, di ruang sidang yang sakral, tetapi seringkali ternoda, badai sesungguhnya bergemuruh. Bukan badai alam, melainkan badai kata-kata, argumen, dan manipulasi yang disajikan di bawah nama hukum. Keadilan, yang seharusnya menjadi panglima tertinggi, seringkali menjadi tawanan yang dirantai di tengah arena pertarungan ego dan kepentingan.

Dadun tidak hanya menjadi penonton, ia menjadi saksi kunci. Ia duduk di kursi saksi, jantungnya berdegup kencang, namun tekadnya tak goyah. Di depannya, ia melihat para pengacara saling beradu argumen, menggunakan retorika yang memukau, namun seringkali menyesatkan. Kata-kata menjadi senjata yang ampuh, mampu memutarbalikkan fakta, menutupi kebenaran, dan menciptakan narasi palsu yang meyakinkan. Setiap kalimat adalah siasat, setiap jeda adalah strategi.

Ia menyaksikan bagaimana keadilan dipermainkan, bagaimana bukti-bukti valid direkayasa atau diabaikan, dan bagaimana kesaksian-kesaksian yang jujur dimentahkan dengan mudah. Sumpah di atas kitab suci seolah tak berarti, hanya formalitas belaka di hadapan godaan uang dan kekuasaan. Dadun melihat wajah-wajah yang tanpa ekspresi, seolah tak ada beban moral yang mereka pikul, saat mereka dengan santainya memanipulasi nasib seseorang.

Refleksi dalam ruang sidang yang dingin itu membuat Dadun menyadari betapa rapuhnya kebenaran di hadapan kekuatan uang dan pengaruh. Palu hakim, yang seharusnya menjadi simbol keadilan, terkadang terasa seperti alat penindas, mengesahkan ketidakadilan dengan legitimasi hukum. Ada kepahitan mendalam saat Dadun melihat bagaimana mereka yang seharusnya melindungi keadilan justru menjadi bagian dari lorong gelap itu.

Namun, di tengah badai itu, Dadun tidak menyerah. Ia adalah suara yang berdiri sendiri di tengah kebisingan kebohongan. Ketika gilirannya bersaksi, ia berbicara dengan lantang, dengan kejujuran yang tak tergoyahkan. Ia menyuarakan apa yang ia dengar dari Karsa, apa yang ia lihat di balik tirai mewah, dan apa yang ia rasakan dari rintihan rakyat kecil. Setiap kata yang ia ucapkan adalah hasil dari perjalanannya yang panjang, sebuah manifesto kebenaran yang tak bisa lagi dibungkam.

Ia tahu, kesaksiannya mungkin tidak akan mengubah segalanya dalam satu hari. Sistem itu terlalu kuat, terlalu mengakar. Akan tetapi, ia berharap, kesaksiannya akan menjadi percikan api, sebuah kerikil kecil yang menimbulkan riak, mengganggu ketenangan para pelaku kejahatan. Ia harus melakukannya, demi mereka yang tak bisa bersuara, demi martabat keadilan yang telah tercoreng.

Meskipun persidangan itu berakhir dengan putusan yang tidak sepenuhnya memuaskan Dadun, ia tidak merasa kalah. Ia telah berjuang. Ia telah bersuara. Dan itu, baginya, adalah sebuah kemenangan tersendiri. Ia telah membuka mata banyak orang yang hadir di sana, termasuk Kinanti yang diam-diam memberinya dukungan. Badai di atas meja pengadilan mungkin tak memporak-porandakan segalanya, tetapi ia telah meninggalkan bekas, sebuah celah kecil bagi cahaya untuk masuk. (bersampung ke sesi 8)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara dan Tahapan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dalam Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia: Kajian Normatif dan Partisipatif

Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - PERENCANAAN pembangunan daerah merupakan instrumen strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, dan berkeadilan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini diatur secara normatif melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan diperinci dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah terdiri atas tiga dokumen utama: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Ketiganya disusun secara berjenjang, partisipatif, dan berorientasi hasil (UU No. 23/2014, Pasal 258). RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 tahun. Ia berfungsi sebagai arah strategis pembangunan daerah yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJPD d...

Persita Tangerang Gulingkan Trend Positif PSIM Yogyakarta

  MENJUAL HARAPAN - Pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, menjadi momen keberuntungan Persita Tangerang saat menjamu tim PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10/2025). Pendekar Cisadane menggulingkan trend positif PSIM Yogyakarta dengan kemenangan 4-0. Eber Bessa menggolkan gol pembuka atas operan pemain setimnya Rayco Rodriguez   pada menit ke 23. K edudukan 1-0 ini tidak alami perubahan lagi hingga pertandingan turun minum. U sai istirahat, kedua kesebelasan kembali ke lapangan, tuan rumah Persita Tangerang yang sementara sudah unggul 1-0 atas PSIM Yogayarkta, tampak aksi-aksi serangannya terus menekan pertahanan tim lawan. S erangan demi serangan para pemain Pendekar Cisadane ini akhirnya kembali membobol gawang kiper PSIM pada meint ke-70 yang dicetak oleh Rayco Rodriguez . S udah unggul 2 gol, Persita Tangerang makin agresif melakukan serangan demi serangannya, kendati para pemain PSIM berusaha menghadangnya, namun hadanga...

Potret 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Antara Harapan dan Keraguan Publik

Sumber: setneg.go.id Oleh Silahudin Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung MENJUAL HARAPAN - Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran telah menjadi panggung dinamis bagi eksperimen kebijakan, diplomasi global, dan pertarungan persepsi publik. Laporan INDEF bertajuk “Rapor Netizen” mengungkapkan lanskap digital yang penuh sorotan, kritik, dan harapan. Dari reshuffle kabinet hingga program makan bergizi gratis, netizen menjadi aktor penting dalam menilai efektivitas dan etika pemerintahan. Presiden Prabowo menunjukkan orientasi geopolitik yang berbeda dari pendahulunya. Hampir 70% kunjungannya adalah lawatan ke luar negeri, berbanding terbalik dengan Jokowi yang 75% kunjungannya fokus ke dalam negeri. Prabowo tampak ingin menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain strategis di tiga benua: Asia, Eropa, dan Amerika. Namun, di dalam negeri, dinamika politik tak kalah intens. Tiga kali reshuffle kabinet dalam satu tahun, melibatkan 10 pejabat setingkat menteri, menjadikan Prabowo sebagai pr...