Leuit dalam Perspektif Kearifan Lokal, Pilar Ketahanan Pangan dan Identitas Komunitas
Leuit (Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id) |
MENJUAL HARAPAN - LEUIT, bukan sekadar lumbung padi, akan tetapi, merupakan manifestasi kearifan lokal. Ia mencerminkan filosofi hidup masyarakat agraris, khususnya di komunitas Sunda dan Baduy.
Keberadaannya, tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen, namun juga sebagai simbol ketahanan pangan, solidaritas sosial, dan keseimbangan ekologi.
Sebagai simbol ketahanan pangan, dalam masyarakat adat, leuit berperan sebagai cadangan pangan jangka panjang. Berdeda dengan sistem penyimpanan modern yang bergantung pada teknologi. Leuit menggunakan metode alami yang memungkinkan pada bertahan hingga bertahun-tahun, tanpa mengalami kerusakan.
Hal ini, tidak hanya menunjukkan keahlian teknis dalam pengelolaan pangan, akan tetapi, menggambarkan kesadaran ekologis dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. (lihat: Paradigma Jurnal Kajian, Vol 13 No 2 (2023).
Leuit Adat Beratap Daun Kiray (Foto hasil tangkapan layar dari Paradigma:Jurnal Kajian Budaya, Number 2 Vol 13 No 2 tahun 2023) |
Di Kasepuhan Citorek, Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, misalnya, masyarakat memiliki aturan adat yang mengatur bagaimana padi ditanam, dipanen, dan disimpan di leuit. Proses ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga spiritual, di mana terdapat ritual tertentu yang memastikan bahwa padi yang disimpan tetap berkualitas dan membawa keberkahan bagi komunitas. (lihat: Paradigma Jurnal Kajian Budaya, Vol 13 No 2 (2023).
Leuit di Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten (Foto hasil tangkapan layar dari Paradigma Jurnal Kajian Budaya Vol 13 No. 2 (2023) |
Selain itu, leuit juga berfungsi sebagai alat redistribusi pangan yang berbasis kepercayaan dan gotong royong.
Dalam sistem ini, masyarakat tidak hanya menyimpan padi untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk kepentingan bersama. Jika ada keluarga yang mengalami kesulitan pangan, mereka dapat mengambil padi dari leuit tanpa harus membeli atau berutang dengan bunga tinggi. (lihat: portalkompas.co).
Pola atau model ini, menunjukkan gambaran ekonomi berbasis solidaritas, yang semakin langka dalam sistem ekonomi modern yang cenderung individualistis.
Dengan adanya leuit, masyarakat dapat menghindari ketergantungan terhadap pasar dan tetap memiliki kedaulatan pangan yang lebih stabil. (lihat: portalkompas.co).
Leuit, selain merupakan cadangan pangan, juga memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekologi. Sistem pertanian tradisional yang mendukung keberadaan leuit lebih berkelanjutan dibandingkan dengan pertanian modern yang sering kali mengeksploitasi tanah secara berlebihan.
Dalam masyarakat adat memiliki aturan ketat dalam mengelola lahan pertanian, termasuk rotasi tanaman dan penggunaan bahan alami untuk menjaga kesuburan tanah.
Dengan demikian, leuit tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga sebagai bagian dari sistem pertanian yang berkelanjutan. (lihat: portalkompas.co).
Di tengah gempuran modernisasi yang semakin menggeser tradisi agraris, tidak dapat disangkal, beberapa komunitas mulai berupaya menghidupkan kembali konsep leuit sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Yayasan Paseban, misalnya, berkolaborasi dengan komunitas petani untuk membangun kembali leuit dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya sistem pangan berbasis komunitas. (lihat:portalkompas.co).
Pendekatan ini, menunjukkan bahwa leuit masih memiliki relevansi dalam dunia modern, terutama dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan harga pangan.
Dengan demikian, jika dikombinasikan dengan teknologi penyimpanan modern, leuit dapat menjadi model ketahanan pangan yang lebih adaptif, tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya. (lihat:portalkompas.co).
Oleh karena itu, keberadaan leuit dalam perspektif kearifan lokal, bukan hanya tentang menyimpan padi, namun lebih dari itu, menjaga keseimbangan sosial, ekonomi, dan ekologi.
Di tengah gempuran tantangan modernisasi, konsep leuit masih memiliki relevansi sebagai solusi bagi ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Silahudin)