HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Empat Konsensus Kebangsaan, Ini Soal Jati Diri Bangsa

Anggota DPR/MPR RI, H. Sulaeman L. Hamzah, memberikan paparan Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan (14/5/2025)


MENJUAL HARAPAN - Pilar-pilar kebangsaan yang merupakan fondasi esensial yang menopang tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terus dikumandangkan, dan disosialisasikan kepada berbagai lapisan masyarakat. 

Anggota DPR/MPR RI H. Soelaiman mengatakan Pancasila sebagai salah satu pilar utama, urgensi pemahaman dan implementasinya sebagai pengingat kolektif akan jati diri bangsa.

 Hal itu disampaikan pada acara kegiatan sosialisasi empat konsensus kebangsaan yang berlangsung diselenggarakan di Ke. karang Indah Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (14/5/2025). 

Perserta Sosialisasi 4 Konsensus Kebangsaan

Sulaeman L. Hamzah, ini secara gamblang memaparkan bahwa Pancasila, yang terdiri dari ‘panca’ (lima) dan ‘sila’ (asas atau prinsip), bukanlah sekadar rumusan filosofis yang terpajang rapi. Ia adalah lima dasar fundamental yang menjadi kompas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kelima sila ini dirancang sebagai nilai dasar yang meresap dalam setiap sendi kehidupan, mengatur tata kelola pemerintahan, dan menjadi landasan dalam setiap pengambilan keputusan;" tegas legislator DPR RI dari Fraksi Nasdem. .

Sebagai warisan tak ternilai dari para pendiri bangsa ini, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara formal. Lebih dari itu, Pancasila, falsafah hidup, ideologi pemersatu, cita-cita hukum, dan sebagai pemersatu masyarakat Indonesia yang majemuk. Sulaeman juga mengatakan dengan mengutif gagasan awal Soekarno tentang kebangsaan, nternasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan yang berkebudayaan, yang kemudian mengkristal menjadi Pancasila yang kita kenal.

Diakui oleh legislator ini, meski banyak warga negara telah memahami arti penting Pancasila, namun, nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya tersampaikan dan terinternalisasi secara merata.

"Kita tidak menutup mata, berbagai tantangan yang menghadang. Kurangnya kesadaran akan keberagaman yang masih memicu diskriminasi, ketidakadilan sosial yang terasa dalam distribusi kekayaan, praktik korupsi yang merusak sendi bangsa, terkikisnya budaya gotong royong oleh individualisme, hingga krisis etika dan moral, menjadi pekerjaan rumah bersama," ungkapnya.

Peserta 4 Konsensus Kebangsaan

Empat konsensus kebangsaan ini: Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. "Goyahnya satu pilar akan berdampak pada pilar lainnya, dan pada akhirnya mengancam kekokohan bangsa. Ini soal jati diri bangsa kita," pungkasnya.

Kegiatan sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan, diselenggaran oleh Pengurus DPD Partai Nasdem Kab. Merauke-Papua Selatan bekerjasama dengan pengurus Rumah Aspirasi Bpk. Sulaeman L Hamzah Merauke Prov. Papua yang dihadari para tokoh masyarakat, adat, kepala suku, kepala kampung, relawan dan simpatisisan Partai Nasdem, pada Rabu 14 Mei 2025.*

Tutup Iklan