Langsung ke konten utama

Malut United Bantai Tuan Rumah Persis, Borneo FC Vs Persib 2-2

 


MEJUAL HARAPAN – Persis Solo main di kendang sendiri, dibantai Malut United 1-3.

Bertanding di depan pendukungnya sendiri di Stadion Manahan, Surakarta, pada Sabtu (12/4/2025) telah kekalahan telak.

Tiga gol kemenangan Malut United dicetak pemainnya Bernama Yakob Sayuri pada menit ke-36, 38, dan 44.

Sementara satu gol balasan tuan rumah Persis Solo, dicetak oleh Cleyton pada menit ke-51.

Hasil akhir ini, membawa Persis Solo berada pada urutan ke-16 dengan 26 poin, dan Malut United sendiri berada di papan atas dengan urutan ke-4 dengan 46 poin klasemen Liga 1 Indonesia putaran ke-28.

Sementara Borneo FC menjamu Persib Bandung di Stadion Segiri Samarinda pada Jumat (11/4/2025).

Tuan rumah Borneo FC pada laga lawan Persib Bandung pekan ke-28 ini berhasil menciptakan gol pembuka pada menit ke28 babak pertama.

Gol pembuka Borneo FC dicetak oleh Mariano Peraita, sedangkan gol balasan Persib ke gawang tuan rumah berkat hasil eksekusi tendangan penalty Tyonne del Pino pada menit ke-44.

Kedudukan sama 1-1 tidak alami perubahan kembai hingga turun minum.

Usai turun minum, kedua kesebelasan kembali memasuki lapangan, dan tampak Persib Bandung langsng melakukan inisiatif serangan dengan terus menekan pertahanan tuan rumah, dan akhirnya gawang kiper Borneo FC bobol pada menit ke-51 lewat tendangan Tyronne del Pino.

Kedudukan berbalik, menjadi 1-2 Persib, namun Borneo setelah tertinggal 1-2 dari Persib, tampak tidak mau kehilangan muka bermain di markas sendiri.

Serangan demi serangan tuan rumah pun menyulitkan para pemain Maung Bandung menghadang aksi-aksi serangannya, dan pada menit ke-88, tuan rumah Borneo FC berhasil menyamakan gol menjadi 2-2.

Gol kedua tuan rumah dicetak oleh Mariano Peralta.

Pertandingan berakhir dengan kedudukan sama 2-2, dan Persib Bandung makin kokoh di puncak klasemen dengan 58 poin, sedangkan Borneo FC berada di urutan ke-7 dengan 42 poin klasemen BRI Liga 1 musim 2024-2025 pekan ke-28**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...