Langsung ke konten utama

Liga 1 Indonesia: Dua Tuan Rumah Persik dan Persebaya Hanya Mampu Menyamakan Gol


MENJUAL HARAPAN – Liga 1 Indonesia pekan ke-21 ini baru bergulir, dan awal pekan ke-21 ini tim yang bertanding Persik menjamu Barito Putera, dan Persebaya melawan Persita.

Duel Persik versus Barito Putera berlangsung digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat (31/1/2025).

Tuan rumah Persik kebobolan lebih dulu pada menit ke-45 lewat bola tendangan pojok dan dioptimalkan oleh Lucas Morelatto menggetarkan gawang kiper tuan rumah Persik.

Persik berhasil membalasnya pada menit ke-48 lewat tendangan Riyanto Abiyo, dan kedudukan menjadi sama 1-1.

Tampak tuan rumah kesulitan mengembangkan permainannya dengan tekanan para pemain Barito Putera.

Pertandingan hingga wasit meniup peluit Panjang berakhirnya pertandingan tidak terjadi perubahan gol lagi.

Sementara Persebaya Surabaya menjamu Persita Tangerang berlangusng di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (31/1/2025).

Tuan rumah Persebaya pada menit ke-14 gawang kipernya bergetar atas tendangan pemain Persita Muhammad Badrian Ilham.

Persebaya tertinggal 0-1 atas Persita, dan tidak mampu menyamakan hingga babak pertama berakhir.

Babak kedua, tuan rumah Persebaya Surabaya berusaha bangkit dengan aksi-aksi pergerakan serangannya ke pertahanan Persita, namun tidak membuahkan gol.

Tekan tuan rumah Persebaya makin membabi buta terhadap pertahanan Persita, dan pemain Persita makin kereputan pula menghadangnya, sehingga terjadi kemelut di kotak penalty yang berakibat pemian Persita melakukan gol bunuh diri pada menit ke-76.

Gol bunuh diri Javlon Guseynov, membawa kedudukan gol sama menjadi 1-1.

Kedudukan sama itu, permainan makin sengit yang dilakukan kedua tim ini untuk merusaha memenangkan pertandingan, utamanya tuan rumah Persebaya, namun pertanidngan hingga usai, kedudukan gol tidak mengalami perubahan lagi.

Keempat tim ini, kini Persik Kediri berada pada posisi ke-6 dengan 32 poin, sedangkan Barito Putera berada pada urutan ke-15 dengan 19 poin.

Sedangkan Persebaya dari hasil berbagi poin ini, kini duduki posisi ke-2 dengan 38 poin, sedangkan Persita Tangerang nempati posisi ke-7 dengan 32 poin klasemen BRI Liga 1 putaran ke-21 ini. **

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan RUU Perampasan Aset, Menata Hak Publik

Oleh Silahudin SALAH  satu poin krusial tuntutan unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 yang lalu, adalah soal Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. RUU ini, memang sudah jauh-jauh hari diusulkan pemerintah, namun tampaknya masih belum menjadi prioritas prolegnas. Di tengah meningkatnya tuntutan publik seperti dalam 17+8 tuntutan rakyat, RUU ini menjadi salah satu poin tuntutannya yang harus dijawab sungguh-sungguh oleh pemerintah dan DPR. RUU Perampasan Aset dalam tuntutan tersebut diberi tenggang waktu target penyelesaaiannya dalam kurun waktu satu tahun, paling lambat 31 Agustus 2026 (Kompas.id, 3/9/2025). RUU Perampasan Aset, tentu merupakan bagian integral yang menjanjikan reformasi struktural dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Selama ini, aset hasil kejahatan, terutama korupsi dan kejahatan ekonomi, tidak jelas rimbanya. RUU ini tampak visioner dimana menawarkan mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan, sebuah pendekatan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan ...

MENTERTAWAKAN NEGERI INI

Oleh: Silahudin MENJUAL HARAPAN - Mentertawakan negeri ini bukan karena kita tak cinta. Justru karena cinta itu terlalu dalam, hingga luka-lukanya tak bisa lagi ditangisi. Maka tawa menjadi pelipur, menjadi peluru, menjadi peluit panjang di tengah pertandingan yang tak pernah adil. Negeri ini, seperti panggung sandiwara, di mana aktor utamanya tak pernah lulus audisi nurani. Di ruang-ruang kekuasaan, kita menyaksikan para pemimpin berdialog dengan teleprompter, bukan dengan hati. Mereka bicara tentang rakyat, tapi tak pernah menyapa rakyat. Mereka bicara tentang pembangunan, tapi tak pernah membangun kepercayaan. Maka kita tertawa, bukan karena lucu, tapi karena getir yang terlalu lama dipendam. Pendidikan, katanya, adalah jalan keluar. Tapi di negeri ini, sekolah adalah lorong panjang menuju penghapusan imajinasi. Anak-anak diajari menghafal, bukan memahami. Mereka diuji untuk patuh, bukan untuk berpikir. Guru-guru digaji dengan janji, sementara kurikulum berganti seperti musim, tanpa...

Menjadi Wakil Rakyat Tidak Hanya Terpilih, Tapi Teruji

MENJUAL HARAPAN - Pemilihan umum merupakan gerbang masuk menuju ruang representasi, tetapi bukan jaminan bahwa seseorang telah siap menjadi wakil rakyat. Terpilih adalah pengakuan elektoral, sementara teruji adalah proses etis dan reflektif yang berlangsung sepanjang masa jabatan. Dalam konteks DPRD, menjadi wakil rakyat yang teruji berarti menjalankan fungsi kelembagaan dengan integritas, keberpihakan, dan kesadaran akan dampak sosial dari setiap keputusan. Demokrasi lokal membutuhkan wakil rakyat yang tidak hanya hadir secara politik, tetapi juga secara moral. Seperti dikemukakan oleh Max Weber (1919), “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, keterpilihan harus diikuti dengan proses pembuktian: apakah wakil rakyat mampu menjaga etika, mendengar publik, dan berpihak pada keadilan. Fungsi DPRD mencakup legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya menuntut kapasitas analitis, keberanian politik, dan komitmen etis. Ter...