Ibadah Haji 1446H/2025: Momen Yang Dinanti Ummat Islam
Masjidil Haram (foto hasil tangkapan layar dari kemenag.go.id) |
Oleh Silahudin
MENJUAL HARAPAN – Salah satu rukun Islam adalah ibadah haji. Ibadah haji ini merupakan rukun Islam kelima, dan wajib bagi umat muslim menunaikannya, bila sudah mampu.
Perjalanan spiritual yang penuh makna bernama ibadah haji
ini, merupakan momen yang dinanti dan ditunggu ummat Islam Indonesia khususnya,
dan umat muslim di seluruh dunia.
Dalam menjalankan ibadah haji ini, selain penuh makna
spiritual, juga yang tidak kalah pentingnya membutuhkan persiapan yang matang.
Persiapan yang matang bagi penyelenggaranya seperti di
Indonesia adalah pihak pemerintah (Kemenag, Kemenhub, dan yang terlibat) dalam
penyelenggaraan ibadah haji.
Begitu pula persiapan yang matang bagi ummat muslim yang mau
melaksanakan rukun Islam kelima ini. Seperti persiapan biaya pendaftaran, dan
fisik dalam rangka perjalanan spiritual tersebut.
Pada sisi lain juga, berkait dengan ibadah haji adalah soal kebijakan
haji menyangkut kuota. Dalam hal kuota haji, setiap negara tentu saja mesti ada
perjanjian bilateral dengan pemerintah Arab Saudi.
Sebab, jatah atau jumlah kuota ibadah haji tidak dapat
ditentukan sepihak oleh negara yang mau memberangkatkan jemaah ibadah haji,
namun atas dasar kesepahaman kedua belah pihak, yaitu pemerintah Arab Saudi
dengan negara-negara yang masyarakatnya mau menunaikan ibadah haji tersebut.
Setiap tahunnya pemerintah Arab Saudi terus menerus
memberikan pelayanan bagi Jemaah haji. Kuota haji untuk berbagai negara sudah
barang tentu disesuaikan atas dasar perjanjian bilateral.
Pemerintah Indonesia (dalam hal ini Kemenag RI), mengajukan
jumlah kuota ibadah haji berdasarkan jumlah permintaan yang mau menunaikan
ibadah haji.
Kuota haji Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat,
dan untuk Indonesia tahun 2025 atau 1446 Hijriah, diketahui Arab Saudi telah
menetapkannya sebanyak 221.000 jemaah.
Inilah pergerakan jumlah kuota haji regular Indonesia sejak
tahun 2015 hingga 2024.
Tahun |
Kuota |
Sisa |
2015 |
155.200 |
744 (0,48%) |
2016 |
155.200 |
759 (0,49%) |
2017 |
204.000 |
935 (0,46%) |
2018 |
204.000 |
649 (0,32%) |
2019 |
214.000 |
1.268 (0,59%) |
2020 |
- |
- |
2021 |
- |
- |
2022 |
92.825 |
157 (0,17%) |
2023 |
210.680 |
898 (0,43%) |
2024 |
213.320 |
45 (0,02%) |
Sumber:
https://kemenag.go.id/internasional/kemenag-haji-2024-terbanyak-dalam-kuota-dan-tertinggi-serapannya-j7Mki,
diakses 14/2/2025, pukul 7.30 WIB
Adapun terkait dengan biaya haji khususnya untuk biaya haji Indonesia
baik untuk biaya penyelenggaraannya maupun biaya perjalanan ibadah haji regular,
secara niscaya ada penyesuaian seiring dengan perkembangan fluktuasi ekonomi global.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2025 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) 1446H /2025M yang bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH)
dan Nilai Manfaat, yang ditandatangani Presiden Prabowo, pada tanggal 12
Februari 2025.
Inilah besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan
biaya perjalahan ibadah haji (BIPIH) tahun 1446 H/2025.
BIAYA PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI (BPIH) TAHUN 1446 H/2025 |
BIAYA PERJALANAN IBADAH
HAJI (BIPIH) TAHUN 1446 H/2025 |
||
Embarkasi |
Rp |
Embarkasi |
Rp |
Aceh |
Rp 80.900.841,00 |
Aceh |
Rp 46.922.333,00 |
Medan |
Rp 81.955.039,00 |
Medan |
Rp 47.976.531,00 |
Batam |
Rp 88.310.259,00 |
Batam |
Rp 54.331.751,00 |
Padang |
Rp 85.760.259,00 |
Padang |
Rp 51.781.751,00 |
Palembang |
Rp 88.390.259,00 |
Palembang |
Rp 54.41 l.751,00 |
Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) |
Rp 92.854.259,00 |
Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) |
Rp 58.875.751,00 |
Solo |
Rp 89.457.009,00 |
Solo |
Rp 55.478.501,00 |
Surabaya |
Rp 94.934.259,00 |
Surabaya |
Rp 60.955.751,00 |
Balikpapan |
Rp 91.213.929,00 |
Balikpapan |
Rp 57.235.421,00 |
Banjarmasin |
Rp 93.310.259,00 |
Banjarmasin |
Rp 59.331.751,00 |
Makasar |
Rp 91.649.429,00 |
Makassar |
Rp 57.670.921,00 |
Lombok |
Rp 90.743.309,00 |
Lombok |
Rp 56.764.801,00 |
Kertajati |
Rp 92.854.259,00 |
Kertajati |
Rp 58.875.751,00 |
Sumber: Keppres No 6/2025
Prosesi ibadah haiji, selain berhubungan dengan biayanya,
pelayanannya sudah semestinya dari tahun ke tahun harus semakin baik. Di samping
itu pula, pelatihan-pelatihan manasik haji dilaksanakan guna memastikan
kesiapan fisik dan spiritual Jemaah.
Dengan demikian, penyelenggaraan ibadah haji 2025 diharapkan
berjalan semakin lebih baik, nyaman dan lancar. Dan para jemaah haji dalam
menjalankan ibadahnya dengan khusuk dan membawa keberkahan menjadi haji mabrur.
Semoga!